Mengayuh Sejarah, Merajut Kolaborasi: KAGAMA dan Alumni ITB Gelar Historical Ride di Yogyakarta

Mengayuh Sejarah, Merajut Kolaborasi: KAGAMA dan Alumni ITB Gelar Historical Ride di Yogyakarta

Yogyakarta, KAGAMA.ID — Di tengah semangat kolaborasi lintas kampus, KAGAMA Gowes Nusantara (KGN) bersama Ikatan Alumni ITB menyelenggarakan Historical Ride, sebuah kegiatan bersepeda yang mengangkat kekayaan sejarah dan budaya Yogyakarta. Digelar pada Minggu, 12 Oktober 2025, acara ini menjadi bagian dari rangkaian Plesiride 2025, sebuah inisiatif gowes dua hari yang menggabungkan olahraga, wisata, dan misi sosial.

Sebanyak 150 peserta dari berbagai kota di Indonesia turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka menelusuri rute ikonik yang melintasi tiga situs heritage utama: Kraton Yogyakarta, Kotagede, dan Kraton Pakualaman. Di sepanjang perjalanan, para goweser disuguhi cerita sejarah, arsitektur klasik, serta kuliner khas Yogyakarta yang memperkaya pengalaman bersepeda.

Kolaborasi Dua Ikatan Alumni Besar

Kegiatan ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya alumni ITB dan UGM bersinergi dalam satu event sepeda. Prof. Agus Djatmika, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB, menyebut bahwa Historical Ride adalah gagasan alumni ITB yang kini berkembang melalui kolaborasi dengan KAGAMA. “Ini bukan sekadar gowes, tapi simbol persahabatan dan kepedulian lintas kampus,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, menekankan bahwa era kolaborasi adalah era kepedulian. “Kolaborasi akan menghasilkan kepedulian, dan kepedulian ini sangat penting sebagai kontribusi untuk bangsa,” tegasnya.

Sulastama Raharjo dari PP KAGAMA menyambut baik sinergi ini. Ia menyebut bahwa kolaborasi dua ikatan alumni dari perguruan tinggi besar di Indonesia adalah langkah strategis dalam memperkuat jejaring dan kontribusi sosial.

Gowes, Wisata, dan UMKM Lokal

Ketua KGN, Irwan Kuswandi, menjelaskan bahwa Historical Ride bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga bentuk kontribusi alumni dalam mengangkat potensi lokal. “Kami ingin mengembangkan jejaring alumni sekaligus mendukung UMKM dan pariwisata Yogyakarta,” katanya.

Rute yang dipilih tidak hanya menampilkan keindahan kota tua dan situs budaya, tetapi juga memperkenalkan peserta pada produk-produk lokal. Beberapa titik perhentian menyajikan hidangan khas seperti gudeg, kipo Kotagede, dan wedang uwuh, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta.

Menurut data dari Dinas Pariwisata DIY, sektor pariwisata Yogyakarta menunjukkan tren pemulihan pasca-pandemi dengan kontribusi signifikan dari wisata budaya dan komunitas. Kegiatan seperti Historical Ride dinilai mampu memperkuat ekosistem pariwisata berbasis komunitas dan sejarah.

Misi Sosial dan Dana Lestari

Sebagai bagian dari Jogja Plesiride 2025, kegiatan ini juga mendukung program Dana Lestari ITB, sebuah inisiatif penggalangan dana untuk membantu akses pendidikan bagi mahasiswa ITB yang membutuhkan. Dengan mengusung tema “Gowes untuk Berbagi, Kayuh untuk Memberi,” acara ini menjadi contoh nyata bagaimana olahraga dan wisata dapat berpadu dengan misi sosial.