Oleh: Enny Fathurachmi
GeNose C19, alat pendeteksi Covid-19 karya Prof. Drs. Kuwat Triyana, M.Si., Ph.D., Guru Besar FMIPA UGM, semakin hari semakin menjadi perbincangan publik karena beberapa kelebihannya. GeNose memiliki karakteristik alat yang non invasif (hanya membutuhkan sampel nafas), cepat diketahui hasilnya , tidak perlu menggunakan reagen, biaya tes yang terjangkau, tingkat akurasi yang tinggi serta terhubung dalam cloud system. GeNose C19 telah mendapatkan ijin edar dari Kementerian Kesehatan sejak Desember 2020.
Klinik Media Farma yang terletak di Jalan Lambung Mangkurat Samarinda, milik warga Kagama bernama dr. Ani Widyastuti MPH, pada hari Minggu (14/3/2021) menggandeng anggota Kagama Samarinda melakukan tes deteksi virus Corona melalui GeNose C19 secara gratis. Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Pengcab Kagama Samarinda, Raynold Panggalo yang juga membawa putra-putrinya, Sekretaris Pengcab Kagama Enny Fathurachmi, Sekretaris Kagamahut Kaltim Gunawan dan Pengurus Daerah Kagama Kaltim Sulastri. Turut pula mengikuti tes GeNose para dokter dari Kagamadok seperti dr.Rini, dr.Nina dan dr.Elizabeth.
“Tes melalui GeNose kami lakukan sebagai bentuk kepedulian Kagama Samarinda terhadap ancaman Covid-19. Jika terdeteksi terinfeksi dapat segera dilakukan tindakan.” ujar Ani.
GeNose sendiri cukup mudah untuk digunakan. Pengguna hanya memasukan udara dari mulut ke kantong plastik khusus yang akan dimasukan pada alat pendeteksi. Dari alat tersebut akan diketahui hasilnya positif maupun negatif yang akan terlihat dari kurva grafik. Jika berada pada grafik dibawah dibawah 2500 maka hasilnya negatif. Dari hasil tes yang dilakukan pada warga Kagama Samarinda hasilnya semua negatif.
Dari pengambilan udara pada pengguna, tidak dibutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Rata-rata antara 2 sampai dengan 3 menit akan keluar hasilnya. Selain itu kelebihan GeNose adalah tidak menimbulkan rasa sakit yang membuat anak-anak dari warga Kagama Samarinda tidak takut mengikuti tes GeNose C19 ini.
Untuk di luar pulau Jawa sendiri baru Klinik Media Farma yang siap melakukan tes GeNose C19. Alat tersebut juga telah diujicobakan di UPBU (Unit Penyelenggaraan Bandara Udara) APT Pranoto Samarinda. Bahkan di bandara tersebut telah mempersiapkan untuk menerima GeNose sebagai persyaratan bagi penumpang pesawat yang akan dimulai pada 1 April 2021, namun masih menunggu regulasinya dari Kementerian Perhubungan. Tes GeNose di Bandara APT Pranoto diperkirakan akan dibandrol dengan biaya 90 ribu.
Klinik Media Farma juga rencananya akan membuka layanan tes untuk umum. Meski secara terbatas terlebih dahulu mengingat masih terbatasnya kantong udara. Untuk harganya relatif murah yaitu berkisar dibawah 100 ribu. Sudah selayaknya sebagai alumni Universitas Gadjah Mada kita harus ikut berbangga dengan hasil produk UGM dan turut serta menggunakannya. Semoga semangat guyub rukun akan selalu menjadi penguat persaudaraan warga Kagama di mana pun berada, termasuk Kagama Samarinda.
Leave a Reply