
Oleh: Humas Kagama Sukoharjo
Kagama Pengcab Kabupaten Sukoharjo mengggelar Musyawarah Cabang (Muscab) di Fave Hotel Solo Baru, Minggu (23/2) siang. Muscab dihadiri oleh 47 peserta yang merupakan anggota Kagama yang berdomisili dan atau yang berakfifitas di Kabupaten Sukoharjo.

Hal yang cukup menarik dalam Muscab yang dipimpin oleh Ketua Pimpinan Sidang, Dr. Suyahman, yaitu pada saat pembacaan dan pengesahan Tata Tertib Muscab, ada beberapa peserta yang menghendaki persyaratan calon ketua yang dipilih harus hadir dalam Muscab dihapus. Hal ini dalam rangka untuk mengakomodir calon-calon Ketua Pengcab yang potensial dan punya kemampuan kredibel tapi tidak bisa hadir karena suatu hal. Setelah melalui perdebatan yang alot, akhirnya sesuai draft yang telah disusun maka calon ketua yang diusulkan untuk dipilih harus hadir dalam Muscab, dan dibuktikan dengan absensi kehadiran.
Pada saat pencalonan Ketua Umum, muncul 5 nama yang diusulkan, yaitu Dwi Hendratno, dr. Arief, Prof. Dr. Rahayu, Aji Wibowo, dan Agus Parwanto. Sesuai dengan tata tertib, bahwa 3 calon ketua peraih suara terbanyak yang akan dibahas dan dimediasi oleh pimpinan sidang.
Sesuai hasil pemungutan suara, muncul 3 kandidat peraih suara terbanyak, yaitu Prof. Rahayu, dr. Arief, dan Dwi Hendratnno, yang kemudian dimediasi untuk disepakati sebagai ketua terpilih. Melalui proses mediasi inilah akhirnya muncul kesepakatan untuk memilih Prof. Dr. Rahayu, seorang akademisi yang ahli dalam bidang rumput sebagai ketua terpilih. Berikutnya dalam penyusunan Pengcab periode 2025-2030, ketua terpilih akan dibantu oleh formatur yang terdiri dari pimpinan sidang dan perwakilan anggota Kagama dari 3 zona wilayah Kabupaten Sukoharjo yang sudah disepakati dan dibahas dalam tata tertib.
Ketua Panitia Muscab, Aji Wibowo, S.IP, M.Si. dalam sambutannya mengatakan, Muscab merupakan agenda lima tahunan yang telah diatur daIam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Kagama. Salah satu agenda utamanya adalah pemilihan ketua sekaligus pengurus Kagama 2025-2030. Dengan terbentuknya kepenguruan baru, diharapkan dapat meneruskan estafet regenerasi daIam rangka pengimplementasian darma bakti alumni untuk pembangunan Kabupaten Sukoharjo.
Aji menambahkan, Muscab membahas 3 agenda pokok yang akan dilaksanakan, yaitu laporan pertanggungjawaban pengurus 2020-2025, sidang komisi-komisi untuk membahas program kerja dan program organisasi, serta pemilihan ketua dan pengurus Kagama Sukoharjo periode 2025-2030. “Karena pemilihannya sudah benar secara demokratis, sehingga siapapun yang terpilih harus kita dukung bersama demi kemajuan Kagama Sukoharjo,” ujarnya.

Ketua Kagama Pengda Jawa Tengah yang juga Kepala Kesbangpol Jawa Tengah, Haerudin, SH, MH, dalam sambutan mengapresiasi tema yang diusung Muscab, “Bakti Kagama Mendukung Pembangunan Kabupaten Sukoharjo yang Kolaboratif dan Berkelanjutan”. Ia berpendapat, tema tersebut merupakan implementasi dari tujuan Kagama dibentuk, yaitu selain sebagai sarana silaturahmi antar alumni juga merupakan komitmen seluruh anggota Kagama Sukoharjo untuk selalu mendukung pembangunan wilayahnya yang kolaboratif dan berkelanjutan.
“Kita sebagai Kagama harus melaksanakan organisasi dengan mengedepankan ketenangan, damai, rukun, dan bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Harian Kagama Sukoharjo periode sebelumnya, Ir. Dwi Hendratno dalam laporan pertanggungjawabannya menyampaikan banyak hal. Selama kepempinannya, ia menjelaskan berbagai kegiatan bermanfaat sudah dilaksanakan dengan beragam jenis kegiatan.
“Ada yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi kerakyatan dan juga kegiatan sosial,” ucapnya.
Dwi melanjutkan, sinergi potensi anggota Kagama Sukoharjo yang mendukung pembangunan masyarakat telah terlaksana antara lain melalui cepat tanggap dan kepedulian anggota-anggotanya saat pandemi COVID melanda, melalui berbagai aktivitas, semisal bantuan sosial, pengobatan gratis, edukasi masyarakat tentang ketahanan pangan keluarga, menggelar Festival Kebudayaaan Wirun, pendampingan desa inklusi, penanaman pohon penghijauan, pemberian bantuan air bersih di musim kekeringan, serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Dwi menyebutkan, yang tidak kalah menariknya Kagama Sukoharjo sejak 2 tahun yang lalu telah menginisiasi terbentuknya Koperasi Pemasaran Kagama yang sudah berbadan hukum dan rutin melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Kemudian sejak 3 tahun juga sudah melakukan kolaborasi dengan KKN Tematik UGM yang ditempatkan di desa desa yang menjadi binaan Kagama Sukoharjo.
“Pada bidang kerjasama kemitraan dengan berbagai instansi/lembaga dalam mendukung upaya pemerintah melaksanakan pembangunan, dilakukan kerjasama dengan Balai Besar Bengawan Solo melalui pembuatan sumur artesis di wilayah-wilayah kekeringan,” tutupnya.