Kagama Pengda Riau menggelar sosialisasi terkait Penelusuran Bibit Unggul Daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (PBUD 3T) di Riau sebagai salah satu alternatif masuk Universitas Gadjah Mada, Rabu (5/4/2023). Kegiatan dilaksanakan secara online, disiarkan secara live lewat Instagram Riau Pos.
Kegiatan sosialisasi menghadirkan narasumber dari UGM, yaitu Dr. Sigit Priyanta. Turut hadir beberapa pejabat publik terkait, seperti Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Bappeda, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, serta segenap Pengcab Kagama yang berada di Riau.
Ketua Harian Kagama Riau, Dr. Arifudin, SP, MP, mengatakan sasaran dari kegiatan tersebut adalah dinas-dinas pendidikan dan sekolah-sekolah yang berada di 4 wilayah Riau yang termasuk dalam kategori 3T yaitu Kota Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti. Ia mengaku sangat senang dengan program yang dicanangkan UGM dan didukung oleh Kagama itu, karena membuka peluang semakin banyak calon mahasiswa daerah 3T di Riau yang bisa kuliah di UGM.
“Menariknya, pendaftar harus memilih program studi yang memiliki kaitan dengan keunggulan daerah masing-masing. Misalnya Kabupaten Kepulauan Meranti yang punya keunggulan sagu, maka pengolahan hasil pertanian bisa menjadi alternatif pilihan calon mahasiswa,’’ jelas Arifudin.
Arifudin melanjutkan, selain harus menyiapkan dokumen dan administrasi terkait, pendaftar juga wajib mengantongi 3 surat rekomendasi, yaitu dari bupati atau walikota, dinas pendidikan, dan Pengda/Pengcab Kagama setempat. Persyaratan tersebut harus diserahkan paling lambat tanggal 17 April 2023.
“Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu sosialiasi program sangat bermanfaat ini, khususnya Riau Pos yang sudah berkenan membantu menyebarluaskan informasinya secara online,’’ pungkas Arifudin.
Sementara itu, Ketua Panitia Sosialisasi yang juga merupakan Ketua Pengcab Kagama Bengkalis, Dr. Eng. Mohamad Syahminan, ST, MT, mengatakan tidak ada kuota khusus untuk program ini. Sehingga semua putra-putri terbaik dari daerah 3T di Riau mempunyai peluang yang sama bersaing dengan peserta dari daerah 3T seluruh Indonesia.
Syahminan menambahkan, karena program ini khusus untuk daerah 3T dan edisi perdana, peluangnya besar untuk bibit unggul terbaik Riau. Apalagi dengan memilih keunggulan daerah itu sendiri. Harapannya dukungan dari pemerintah daerah harus konsisten. Menurutnya, sangat disayangkan apabila peluang emas yang ada di depan mata tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Saya mendengar program ini disambut positif oleh pemerintah dari daerah 3T di Riau. Mereka senang mengetahui ada jalur alternatif baru bagi putra-putri daerah untuk bisa masuk ke UGM,” pungkas Syahminan.