Oleh: Humas Kagama Kaltim
Pemerintah Kota Samarinda pada 2 November 2021 telah mengesahkan Peraturan Daerah tentang Perlindungan Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B). Perda No. 6 tahun 2021 tersebut menjadi angin segar bagi para petani, karena ancaman terhadap konversi lahan produktif terutama untuk keperluan ekstraksi sumber daya alam telah dibentengi.
Petani di wilayah Kalurahan Makroman, Kota Samarinda, terutama di kawasan Kalan Luas sudah lama menderita akibat operasi tambang batubara yang beroperasi sejak tahun 2008 di kawasan perbukitan yang mengelilingi area persawahan mereka. Selain menganggu kelancaran pasokan air, pada saat musim penghujan sawah sering kebanjiran lumpur yang berasal dari aktivitas tambang. Penghasilan petani berkurang karena pertumbuhan padi menjadi terganggu atau bahkan tidak berhasil panen.
Air yang bersumber dari mata air di perbukitan juga mati karena bukit-bukit ditambang sehingga hutan menghilang. Akibatnya warga yang selain petani juga awalnya mempunyai usaha kolam juga kesulitan karena air yang berasal dari lubang tambang tak bagus kualitasnya untuk mengisi kolam-kolam ikan.
Ketiadaan irigasi teknis membuat petani terpaksa memanfaatkan air yang berasal dari lubang tambang. Kualitas, kuantitas dan kontinuitas air yang tidak terjaga membuat 3 (tiga) kelompok tani yang berada di Kalan Luas hanya bisa bertanam 2 kali setahun. Budidaya pertanian sawah yang telah dijalankan kurang lebih 30 tahun terus diupayakan bertahan, walau terkadang hasilnya mengecewakan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani Tunas Muda, Baharuddin pada sosialisasi dan panen raya bersama petani dan warga Makroman yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Pengurus Daerah Kalimantan Timur, Senin (4/9/2023). Pada acara tersebut Kagama Kaltim menggandeng sponsor pendukung dari Pupuk Indonesia Holding Company yang memayungi Petrokimia Gresik, Pupuk Kunjang, Pupuk Kaltim dan Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Ketua Kagama Pengda Kaltim, Fauzul Idhi di sela-sela acara memberikan penjelasan bahwa dalam kesempatan itu, Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Makroman berupa pupuk Urea dan NPK sebanyak 3 ton. Kemudian kepada masing-masing petani yang hadir dalam acara sosialisasi dan panen raya juga diberikan bantuan pupuk sebanyak 50 kg per orang.
“Ini merupakan awal, dan ke depannya Kagama Kaltim bersama pihak-pihak lainnya akan menindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan lainnya,” terang pria yang biasa disapa Didiek Anggrat itu.
Acara yang berlangsung di lahan pertanian siap panen itu juga dihadiri oleh Rusman Ya’qub, Anggota DPRD Provinsi Kaltim dari Fraksi PPP. Dalam sambutannya Rusman memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kagama Kaltim dan Pupuk Indonesia. APBD Provinsi Kaltim tahun depan angkanya cukup besar, namun harus diakui bahwa perhatian pemerintah baik kota maupun provinsi terhadap bidang pertanian masih sangat kecil. Untuk itu Rusman akan mengupayakan agar infrastruktur yang mendukung usaha pertanian dimasukkan dalam usulan program yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
Rusman menambahkan, masih ada tantangan lainnya, yaitu soal modernisasi pertanian. Menurutnya, jika pertanian tidak dimajukan sesuai perkembangan jaman dan teknologi, tak ada lagi anak-anak muda mau bertani. Kalau anak muda tak mau bertani, maka kita akan makin tergantung pada daerah lain. Kita mesti mengejar ketertinggalan dalam kemampuan untuk menghasilkan komoditas pangan, karena baru 30% kebutuhan pangan yang bisa kita penuhi sendiri. Ia berharap, semoga ke depannya semakin terbangun sinergi antara sektor usaha, masyarakat dan komunitas untuk semakin memberdayakan petani dan keluarganya.
Selanjutnya tokoh masyarakat yang juga Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Kalimantan Timur tersebut menambahkan, salah satu yang dapat kita jadikan contoh adalah provinsi Jawa Tengah yang kebetulan gubernurnya juga merupakan Ketua Umum PP Kagama. Di mana Ganjar Pranowo dianggap sukses mengawal wilayahnya sebagai salah satu lumbung padi nasional.
“Semoga ke depannya semakin terbangun sinergi antara sektor usaha, masyarakat dan komunitas seperti Kagama Kaltim dan Pupuk Indonesia seperti ini, untuk semakin memberdayakan petani dan keluarganya,” harap Rusman mengakhiri sambutannya.