Kagama Care – Ketahanan Pangan: Menggali Potensi Lokasi Lumbung Pangan Masyarakat di Wonosobo

Dampak Virus Corona bukan hanya berpengaruh pada kondisi perekonomian masyarakat, tapi juga lambat laun akan mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk memperoleh pangan yang cukup. Bahan pangan merupakan hal yang utama untuk diperhatikan, apalagi di berbagai daerah sudah mulai mewacanakan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang berarti secara langsung akan mengurangi akses masyarakat untuk memperoleh pangan.

Kagama Care – Ketahanan Pangan di masa pandemi Covid-19 ini, melakukan bermacam cara untuk mendorong masyarakat agar mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan pangan. Salah satunya dengan mendorong masyarakat agar memanfaatkan lahan tidur / lahan yang tidak termanfaatkan sebagai lokasi lumbung pangan.

Pancuran dari sumber mata air Sendangsari

Wonosobo merupakan salah satu lokasi yang direncanakan akan menjadi pilot project Kagama Care – Ketahanan Pangan. Pada kesempatan ini, Nur Saudah Al Arifa (alumnus Fakultas Teknologi Pertanian) ditemani oleh Khadzik warga lokal yang juga pegiat relawan desa Suren Gede melakukan survey lokasi, salah satunya di lahan Tegalan Sendangsari yang berada di Kampung Kauman Kalisuren Suren Gede, Kertek. Lahan ini belum dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan struktur tanah nya yang berbatu dengan kedalaman tanah berkisar 10 cm.

Lahan yang tidak termanfaatkan

Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi ini mempunyai potensi dikembangkan menjadi lokasi lumbung pangan khususnya dengan menggunakan media polybag. Dinamakan Sendangsari karena di lokasi tersebut terdapat kolam yang bersumber dari mata air (sendang) yang selalu mengalir sepanjang tahun, sehingga bila di lokasi ini akan dikembangkan untuk lumbung pangan, maka akses ketersediaan air juga mendukung untuk kegiatan budidaya pertanian.