Komunitas Kagama Beksan (Kabek) sejak awal pembentukannya sampai saat ini tetap konsisten nguri-uri kebudayaan adiluhung Nusantara, khususnya di bidang seni tari. Ketua Kabek, Dian Nirmalasari, menyatakan pandemi Covid-19 memang sempat membuat aktivitas Kabek terhenti, namun saat ini kawan-kawan yang tergabung di Kabek menjadi bergairah lagi untuk menghidupkan komunitas.
Ketika ada undangan menari di Keraton Kasunanan Surakarta, dalam acara Kirab Prajurit yang dilaksanakan setiap hari Sabtu, tanpa pikir panjang Kabek langsung menyanggupinya. Koordinasi antar kota segera dilakukan, dan Kabek dari tiga kota siap tampil berkolaborasi, yaitu Yogyakarta, Semarang, dan Solo selaku tuan rumah. Dan mereka pun akhirnya tampil mempersembahkan Tari Gambyong Pareanom dengan tidak mengecewakan di pelataran Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu (17/6/2023).
“Kawan-kawan yang ikut pentas dari 3 kota ada sekitar 60 orang. Sebuah angka yang lumayan banyak, menunjukkan tingkat antusiasme yang begitu tinggi,” ujar Dian.
Ia menambahkan, Solo yang berjarak lumayan jauh dari Yogyakarta dan Semarang, tidak menyurutkan niat dan tekad para personil Kabek. Menurut Dian, hal itu tidak menjadikan kendala, karena tertutup oleh semangat nguri-uri seni tradisi adiluhung.
Turut hadir dalam pentas tersebut, Ketua Kagama Surakarta, KGPHA Dipokusumo. Ia memberikan apresiasinya atas kehadiran Kabek, dan menyambut dengan tangan terbuka.
Mendapatkan sambutan yang hangat dari Gusti Dipo, membuat personil Kabek menjadi terlecut semangatnya. Mewakili teman-teman komunitasnya, Dian mengatakan mereka ke depannya akan lebih semangat berlatih agar semakin terasah skillnya, dan tampil tidak mengecewakan saat pentas.
“Kawan-kawan Kabek Yogya setiap hari Minggu pagi rutin berlatih. Monggo bagi yang tertarik silakan ikut berlatih. Mari bersama-sama merawat seni tradisi bangsa ini. Jika bukan kita, maka siapa lagi?” pungkas Dian.