Oleh: Humas Kagama Beksan Jabodetabek
Sebagai bentuk kontribusi dan kecintaan alumni pada almamater, Kagama Beksan Jabodetabek (KBJ) ikut berpartisipasi memeriahkan Nitilaku 2023 yang merupakan rangkaian dari perayaan Dies Natalis ke-74 UGM. Mereka unjuk kebolehan dengan didukung oleh 17 personil.
KBJ mempersembahkan dua tarian dalam dua kesempatan yang berbeda. Yang pertama, menampilkan Tari Jejer Jaran Dawuk pada gelaran Malam Alumni di Grha Sabha Pramana, Sabtu (16/12) malam. Tarian bernuansa Jawa Timur tersebut dipilih karena ada penampilan ludruk di penghujung acara. Sebuah tarian khas Banyuwangi yang dahulu ditarikan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME ketika musim panen tiba. Namun, pada perkembangannya kemudian dipertunjukkan sebagai tarian pembuka atau penyambutan tamu.
Yang kedua, KBJ mementaskan Tari Reog Kendang pada Kirab Budaya Nitilaku di Balairung UGM, Minggu (17/12) pagi. Tarian khas Tulungagung tersebut menceritakan kisah prajurit Kedirilaya yang sedang mengiringi Ratu Kilisuci ke Gunung Kelud. Kisah perjalanan yang menempuh berbagai kesulitan, mulai dari menuruni lembah curam dan terjal dengan membawa beban kendang yang berat sehingga berjalannya sampai terbungkuk-bungkuk.
Koordinator tim KBJ, Shinta Rizanti Binol mengatakan setelah dinyatakan sebagai salah satu penampil di acara Kirab Budaya Nitilaku, KBJ segera mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Tujuh orang penari Jejer Jaran Dawuk dan sepuluh penari Reog Kendang langsung disiapkan dan melakukan latihan secara intensif di sela-sela persiapan penampilan KBJ pada acara Pameran Jalur Rempah di Museum Kebangkitan Nasional tanggal 10 Desember yang lalu.
Shinta mengaku puas melihat penampilan kawan-kawan KBJ di gelaran Nitilaku. Katanya, hasil tidak mengkhianati proses. Terbukti KBJ tampil begitu kompak dan rancak.
Ia bersama kawan-kawan penampil bangga bisa turut serta berpartisipasi dalam acara Dies Natalis UGM kali ini. Mereka bangga bisa mempersembahkan 2 buah tarian yang memang diperuntukkan untuk almamater tercinta.
“Semoga di acara Nitilaku tahun depan kami mendapatkan kesempatan kembali untuk turut serta di dalam keriuhannya,” pungkas Shinta.