Oleh: Wuri Sutomo
Jujur saja inspirasinya berawal dari melihat program canthelan yang dilakukan oleh rekan-rekan Kagama. Diawali oleh mbak Ardiati Bima yang tinggal di Sleman kemudian menyebar ke mana-mana dengan cepat ke berbagai wilayah di Indonesia. Maka saya juga memulai aksi canthelan mulai tanggal 22 Mei 2020 dibantu oleh istri & kedua anakku bikin canthelan di depan rumahku di Jalan Masjid Pathok Nagoro, dusun Dongkelan Kauman RT 06, Desa Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul.
Isinya sederhana cuman beberapa mie instan dan telur dalam satu plastik. Rata-rata sehari kami bikin 15 canthelan. Kusuruh anak sulungku Winih Harsono untuk belanja setiap harinya. Lalu ia dan adiknya hampir setiap hari bikin paket canthelan, isinya gula teh, minyak goreng dan tempe, sayur mayur dll.
Menurut info tetangga, biasanya yang mengambil anak-anak yang tinggal di kontrakan. Yang menarik ada yang mengembalikan salah satu isi plastik ke canthelan, karena mereka merasa tidak membutuhkan. Jadi mereka ambil apa yang mereka butuhkan dan biasanya habis dalam 1 hari.
Namun seminggu program canthelan kami berjalan, kami mulai kehabisan ‘amunisi’. Hanya sosmed Facebooklah yang bisa menjadi tembok ratapanku. Dan puji Tuhan mbak Ekan NS dari Kagama Care dengan cepat memberikan responnya. Ia bilang bantuan canthelan bisa diambil di rumahnya di Villa Terakota Jambon.
Hari Selasa pagi (2/6/2020) saya meluncur ke rumahnya & sudah tersedia telur, bumbu (bawang brambang, masako, garam), sop-sopan, kangkung, tahu, tempe, kecap, mie telur Burung Dara, mie instan Samyang dll. Barang-barang tersebut langsung kubawa pulang & kucanthelkan sebagian, sisanya untuk besok lagi. Kuhitung-hitung lumayan bisa memperpanjang napas canthelanku sampai seminggu ke depan. Dan semoga setelah ini banyak tetanggaku yang peduli & membantu titip canthelan jug
Terima kasih banyak Kagama Care.
Leave a Reply