Oleh: Destina Kawanti
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kantor DPKM, Jumat (27/12). Pertemuan digelar dengan tujuan memperkuat sinergi antara UGM, KAGAMA, dan Pemda, serta menyusun strategi perbaikan program KKN.
Acara diadakan secara hybrid, luring dan daring via Zoom Meetings. Hadir langsung di kantor DPKM, yaitu Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat PP Kagama, Sulastama Raharja, dan Kordep Pengembangan Masyarakat & Desa Binaan PP Kagama yang juga merupakan Ketua KAVOGAMA, Mas Yanto Herlianto.
Hadir secara daring, Sekretaris Jenderal PP Kagama yang juga merupakan Wamenkomdigi, Nezar Patria, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, serta para pengurus Pengda dan Pengcab Kagama.
Diskusi dalam pertemuan menyoroti kolaborasi antara program KKN dan pemerintah daerah, serta pentingnya pengumpulan data, pelestarian bahasa dan seni budaya, serta pengembangan potensi lokal. Beberapa masukan penting yang dihasilkan, antara lain penyusunan MoU antara DPKM UGM dengan pemerintah daerah dan Kagama, pemetaan area dengan penyakit endemik, serta meningkatkan komunikasi dengan Pengda / Pengcab Kagama.
Pertemuan menghasilkan rencana strategis untuk masa depan program KKN, yang diharapkan dapat memperkuat kontribusi UGM dalam mendukung pengembangan masyarakat, dan menjadikan program KKN sebagai model pengabdian yang inovatif dan berkelanjutan.
Sekjen Kagama, Nezar Patria, menekankan pentingnya sinergi antara UGM, Kagama, dan pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi lokal. “Program KKN harus mencakup kebutuhan daerah dan memberikan manfaat nyata,” ujarnya.
Sementara itu, Arie Sujito, menyampaikan bahwa masukan dan evaluasi sangat penting untuk meningkatkan kualitas program, serta mengapresiasi peran Kagama dalam mendukung program ini. “Kolaborasi dan sinergi dengan Kagama, baik yang melibatkan Pengda atau Pengcab menjadi salah satu kunci utama keberhasilan program,” tegasnya.
Moderator rapat, Dr. Rustamaji, menjelaskan bahwa fase persiapan untuk periode kedua KKN akan dimulai pada bulan Januari dengan kegiatan bidding proposal. “UGM menetapkan kebijakan tiga lokasi yang didanai di setiap provinsi dan mendorong mitra tambahan, kecuali dari perusahaan rokok, minuman keras, dan perjudian,” ungkapnya.
Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat PP Kagama, Sulastama Raharja, menambahkan bahwa evaluasi pasca KKN dan pemetaan tema-tema yang relevan sangat penting untuk mempercepat pembangunan daerah.
Sedangkan Mas Yanto Herlianto menyatakan mengenai program kerja pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan teknologi, baik yang modern atau konvensional perlu diaplikasikan. Tentunya hal itu butuh teknologi terapan, yang mana pihaknya bisa membantu menyinergikan dengan pihak Sekolah Vokasi atau fakultas lain yang ada di UGM.
“Perlu koordinasi dalam penyusunan program kerja antara UGM, Pengda / Pengcab Kagama, dan Pemda setempat, serta bila perlu dengan kementerian terkait. Hasil KKN perlu dibuat laporan sehingga dapat mengetahui potensi apa yang dapat dikembangkan di daerah tersebut,” tuturnya.