Oleh: Humas Kagama Balikpapan
Kawasan yang ditetapkan pemerintah sebagai Ibukota Negara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur saat ini memang masih berupa persiapan fisik lahan dan pembangunan infrastruktur. Namun ke depan apabila pemerintah konsiten melaksanakan Undang-Undang, kawasan tersebut beserta penyangganya akan menjadi strategis termasuk dalam pembangunan sumber daya manusia. Rektor UGM, Panut Mulyono, berpesan kepada KAGAMA di wilayah sekitar IKN untuk dapat mengambil peran pengembangan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah atau pun pendidikan tinggi. UGM sangat terbuka dan memiliki berbagai program untuk dapat memberikan dukungan apabila dibutuhkan.
Hal itu diungkapkan Rektor UGM dalam kesempatan berkunjung dan berkeliling di Kawasan Titik Nol IKN dan sekitarnya, Sabtu (16/04/2022). Selain Rektor, turut dalam rombongan adalah Ketua Dewan Guru Besar, Ketua Senat Akademik, beberapa Wakil Rektor dan Dekan Fakultas. Kegiatan tersebut masih dalam satu rangkaian kunjungan pimpinan UGM ke Kalimantan Timur yang diinisiasi oleh Pengcab KAGAMA Balikpapan. Selain dari Balikpapan tampak bergabung pula anggota KAGAMA dari kota/kabupaten sekitarnya antara lain Samarinda dan Penajam Paser Utara.
Kawasan inti IKN yang masih di dalam areal HTI PT. ITCI Hutani Manunggal (IHM) tersebut ada beberapa spot utama. Selain titik nol, juga terdapat kawasan inti pemerintahan yang bakal menjadi lokasi istana negara dan menara pandang IKN. Turut bergabung General Manager PT. IHM, Noor Fuad yang turut mengantar rombongan sepanjang perjalanan, sambil memberikan informasi penjelasan yang dibutuhkan oleh rektor maupun pimpinan UGM yang lain.
Pimpinan acara dari KAGAMA, Didiek Anggrat menyatakan, “Sudah cukup banyak aspirasi yang diterima KAGAMA soal harapan kehadiran UGM sebagai perguruan tinggi terbaik Indonesia di wilayah IKN. Hari ini kami mengundang jajaran pimpinan UGM untuk hadir bersama KAGAMA dan melihat langsung situasi, kondisi dan mengumpulkan informasi untuk melengkapi kajian UGM mengenai wacana itu. Kehadiran UGM di wilayah IKN ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan pelaksanaannya dapat melibatkan berbagai pihak juga. Jadi barangkali tidak selalu berwujud fisik (kampus) dan dilakukan oleh UGM sendiri.”
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Harian KAGAMA Balikpapan, Yuniar Surindrasworo, “Tantangan dari rektor supaya KAGAMA mengambil peran lebih aktif dalam pembangunan sumber daya manusia di bidang pendidikan dasar, menengah maupun tinggi, dengan komitmen dukungan yang akan diberikan oleh UGM tentu sebuah tantangan yang cukup berat. Namun hal ini akan segera kita respon dan kami formulasikan sinerginya bersama rekan-rekan KAGAMA se-Kalimantan Timur.”