Oleh: Humas Adiswara Gadjah Mada
Siapa tak kenal ABBA? Tahun 2024 menandai 52 tahun terbentuknya super group musik asal Swedia, ABBA. Group yang terbentuk tahun 1972 ini hanya berumur 10 tahun, namun telah mampu menggoreskan pesonanya di kalangan pecinta musik sedunia karena lagu-lagunya yang hampir seluruhnya hits dan abadi.
Dua pasang suami isteri personel ABBA yakni, Benny Andersson, Björn Ulvaeus, Anni-Frid Lyngstad dan Agnetha Fältskog, yang telah bercerai dan membubarkan ABBA, bersepakat untuk reuni dan tampil lagi setelah 40 tahun berpisah. Meski tidak muda lagi tentunya, kehadiran kembali ABBA tetap menjadi obat rindu bagi pecintanya di seluruh dunia. Dan lagu-lagu baru yang mereka rilis tetap meneguhkan posisi bahwa mereka adalah super group yang luar biasa.
Cerita tentang ABBA rasanya terkait erat dengan keberadaan Adiswara Gadjah Mada, yaitu sebuah komunitas yang beranggotakan alumni Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UGM. PSM UGM berdiri tahun 1971, dan tahun 2021 yang lalu merayakan 50 tahun usianya. Para anggota PSM rata-rata bersama dalam satu kelompok paduan suara selama 5 tahun. Tentu saja ini tidak berlaku untuk mahasiswa angkatan lawas, yang kala itu bisa menempuh studi sampai 8-10 tahun.
Setelah lulus dari kuliah, para anggota PSM menempuh jalan masing-masing dengan profesi dan kehidupan personalnya. Baru setelah 26 tahun kemudian mereka mengadakan reuni, dan membentuk sebuah komunitas alumni, yakni Adiswara Gadjah Mada.
“Adiswara telah mengalami dua kali periode kepengurusan. Sebentar lagi kami akan mengadakan pemilihan ketua dan susunan kepengurusan yang baru. Dan untuk menandai akhir kepengurusan, kali ini kami merilis video terbaru dengan mengangkat lagu-lagu terbaik dari super group ABBA,” tutur Kusuma Prabandari ‘Rita’ yang telah menjadi ketua Adiswara periode 2016-2019 dan 2019-2024.
Rita menuturkan, video berdurasi 11 menit 51 detik karya terbaru Adiswara diluncurkan di kanal Youtube Adiswara, Sabtu (13/3). Video menampilkan medley 7 lagu hits ABBA. yaitu Chiquitita, I Have a Dream, Mamma Mia, Fernando, Dancing Queen, Waterloo, dan Thank You For the Music.
Dalam proyek kali ini, aransemen lagu dikerjakan oleh Karen-Ivana, Mac Huff, Jack Zaino. Aransemen musik dan pengiring oleh L. Agus Wahyudi Minarko. Caecilia Astuti Widyaningrum bertindak sebagai pelatih dan dirigen.
Rita menambahkan, keseluruhan lagu yang dipilih oleh Adiswara dalam medley kali ini didedikasikan sebagai persembahan terakhir kepengurusan Adiswara periode 2019-2024, dengan mengambil tema yang sesuai, yakni grateful for togetherness, happines life through music, and nostalgic and everlasting songs. Menurut Rita, hal ini dimaksudkan agar seluruh anggota Adiswara terus menjaga kebersamaan, kegembiraan/kebahagiaan, dan bernyanyi sampai kapanpun.
Mengenai akan adanya pergantian kepengurusan sebentar lagi, Rita menjelaskan regenerasi harus terus berjalan di Adiswara. Kreativitas harus semakin terbangun dengan keterlibatan anggota junior yang lebih kaya akan ide, agar Adiswara Gadjah Mada semakin lebih produktif.
Menutup pernyataanya, Rita mengutip sepenggal syair lagu ‘Thank You For the Music’ karya ABBA, “So, I say thank you for the music, the songs I am singing. Thanks for all the joy they’re bringing. Who can live without it, I ask in all honesty, what would life be? Without a song or a dance what are we? So I say thank you for the music, for giving it to me.”
*) Video Adiswara Gadjah Mada – The Best of ABBA bisa disaksikan di kanal Youtube