Oleh: Humas Kagama Balikpapan
Dua tahun yang lalu Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Kalimantan Timur memperkenalkan dan mengangkat pewarna alami kayu ulin khas endemik Kalimantan. Kemudian, awal tahun 2023 eksplorasi pewarna dikembangkan dengan mengangkat potensi salah satu tanaman khas endemik Kalimantan yang lain yaitu akar bajakah. Tanaman ini sebelumnya cukup masyhur sebagai salah satu bahan suplemen herbal untuk kesehatan, hingga diminati dan dikespor ke manca negara. Dalam berbagai kesempatan seminar, pelatihan dan pameran produk tekstil dan fashion, kain ecoprint berperwarna akar bajakah sudah mulai menarik minat para penggemar mode di Indonesia.
Rupanya hal itu menarik atensi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang kemudian menggandeng Kagama Kaltim menggelar pelatihan berjudul “Peningkatan Kapasitas Pelaku Kreatif Sub Sektor Kriya Shibori & Ecoprint” yang berlangsung di di Gedung BPU Jl. Samboja-Handil Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, 7 – 11 Agustus 2023. Dukungan datang dari Pertamina Gas yang mempunyai perhatian pada usaha mikro kecil menengah, melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka.
Dengan mengajak tim penggerak PKK Kecamatan Samboja kemudian berkumpul 60 (enam puluh) kader PKK pelaku kreatif di sektor kriya. Kriya yang akan dikembangkan dalam workshop pelatihan adalah produk busana menggunakan teknik shibori dan ecoprint. Seperti diketahui, Kagama Kaltim selama ini sudah memayungi tim pelatih dan pelaku usaha yang tergabung dalam Kelompok Ecoprint Academy bertindak sebagai fasilitator dan mentor.
Pelatihan peningkatan kompetensi ini dibuka oleh Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Hariyanto, Senin (07/08/2023). Acara pembukaan dihadiri juga oleh Camat Samboja, ketua TP-PKK Samboja, Corporate Secretary Pertamina Gas, dan beberapa pengurus Kagama Kaltim.
Daalam kata sambutannya, Hariyanto menyampaikan banyak potensi kain bercorak khas di Indonesia yang bisa diangkat bersaing dengan beberapa yang sudah banyak dikenal luas. Seperti kain batik, kain sasirangan, kain ulos, kain songket dan lainnya. Kalimantan Timur terutama daerah Samboja bisa saja mengangkat potensi produk kainnya sendiri.
“Siang ini kebetulan saya ada agenda rapat dengan Menparekraf, bapak Sandiaga Uno. Secara tertulis sudah saya kirimkan, pada kesempatan nanti saya akan ceritakan juga mengenai kegiatan bersama Kagama dan masyarakat Samboja ini,” ujar Hariyanto.
Sementara itu, Ketua Pengda KAGAMA Kaltim, Fauzul Idhi yang akrab disapa Didiek menambahkan Kagama Kaltim dengan aksi KKN (Kagama Kerja Nyata) selama ini telah berkiprah pada berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Wonogiri, Sukoharjo, Jeneponto, Penajam Paser Utara, Balikpapan dan Kutai Kartanegara dalam kaitannya pengembangan produk kain bercorak khas tanaman lokal melalui metode ecoprinting.
“Saat ini kami akan mengkombinasikan produk ecoprint dengan teknik shibori. Hasilnya sudah bisa kita lihat bersama, bahwa kombinasi tersebut akan semakin memacu kreatifitas para pelaku kriya terutama UMKM yang mayoritas terdiri dari perempuan,” pungkas Didiek.