Oleh: Ririn Sari Dewi
Disadari atau tidak, kondisi “di rumah saja” menciptakan pola hidup dan kebiasaan yang berubah drastis. Selain kebanyakan hanya duduk (bekerja dan belajar dari rumah) beraktifitas di depan komputer, laptop, maupun gadget lainnya sepanjang hari, yang selalu kita cari adalah meja makan, dapur dan kulkas. Aktifitas gerak fisik menjadi sangat berkurang. Kelebihan berat badan adalah permasalahan yang dihadapi kebanyakan orang di masa pandemi ini.
Sementara cita-cita memiliki berat badan ideal yang indah dipandang mata, dengan perut ramping yang merupakan idaman setiap orang, wanita maupun pria mendambakannya menjadi angan-angan semata. Menghilangkan penumpukan lemak di area perut bukanlah hal yang mudah, perlu konsistensi dan dedikasi yang tinggi menjaga pola makan dengan gizi seimbang, juga latihan rutin dan berkesinambungan.
Dalam latihan yoga online Minggu (23/8/2020) bersama Nusantara Beryoga Bersama Kagama (NBBK) yang dipandu oleh pelatih Ningrum Ambarsari, MBA, ERYT500, YACEP materinya fokus untuk membakar lemak tertimbun yang ada di bagian perut. Dengan melatih kekuatan otot-otot pada bagian tersebut tidak hanya membentuk dan meningkatkan kekuatan otot perut, tapi juga dapat meningkatkan fungsi tulang belakang dan punggung bagian bawah, melatih pernapasan, serta menjaga kelenturan dan keseimbangan tubuh. Kesehatan otot perut sangat erat kaitannya dengan kesehatan sistem organ di dalamnya, dengan perut yang sehat dan kuat, maka sistem pencernaan dan sirkulasi prana menjadi optimal dan baik.
Testimoni kali ini berasal dari Iriyadi Sastro, seorang pegiat seni yang berdomisili di Pamulang, jakarta. Yoga sudah tidak asing baginya, sejak di bangku SMP sudah pernah diajak temannya latihan pernafasan, namanya Margo Loyo (ML) yang terdiri dari 12 gerakan. Setelah ikut ML sekitar tahun 1979 ia bersama teman-temannya mendirikan sendiri semacam perguruan yang namanya Allah Manunggal (AM). Pada dasarnya AM sama dengan ML yaitu punya 12 gerakan, namun AM lebih mengutamakan pernafasan.
Menurut Yadi yoga sangat penting untuk menjaga kesehatan dan ia sangat bersyukur karena selama rajin latihan yoga badannya selalu segar tidak ada masalah dengan kesehatan. Pada tahun 1999 Yadi hijrah ke Jakarta dan waktu untuk latihan yoga sudah mulai kendor, tapi untuk olah nafas tetap dilakukan walau tidak rutin. Lalu ia mendengar di kompleknya tinggal ada kelompok bapak-bapak yang rutin berlatih yoga namanya Mahatma (Maju Sehat Bersama). Yadipun mulai bergabung, ternyata gerakanya tidak jauh dengan apa yang pernah ia ikuti waktu masih di Yogyakarta, yaitu sama 12 gerakan.
Setelah Yadi rutin latihan di Mahatma sampai tingkat 3, ia mulai dipercaya untuk membantu jadi pelatih. Namun tak lama kemudian kebosanan mulai melanda setelah beberapa tahun berjalan. Dari biasanya puluhan peserta lama-lama cuma tinggal beberapa orang saja yang aktif. Akhirnya latihan sempat vakum.
Lalu datanglah pandemi covid-19 yang membuat kita lebih banyak tinggal di rumah. Dalam kondisi seperti itu Yadi sempat latihan gerakan yoga sendiri di rumahnya. Saat tahu ada gerakan NBBK yang dikomandani oleh teman karibnya semasa aktif di gelanggang dulu yaitu Patah Ansori, Yadi langsung saja bergabung dengan senang hati walau belum bisa maksimal karena masalah waktu. “Saya sudah beberapa kali saya ikut berlatih yoga bersama NBBK dan saya merasakan banyak sekali manfaatnya, badan jadi segar dan sehat. Terima kasih saudara Patah dan teman-teman Kagama Yoga lainnya, semoga kita semua tetap bisa selalu sehat. Salam yoga.” demikian ujar Yadi.
Leave a Reply