Kagama Dorong Kebijakan Publik Berbasis Riset dan Soroti Progres IKN di Rakernas 2025

YOGYAKARTA — Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) 2025 berlangsung pada Sabtu (13/12) di Balai Senat UGM. Agenda tahun ini menekankan dua hal utama: sinergi antara kebijakan publik berbasis riset dan kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).

Kebijakan Publik Berbasis Evidence

Melalui UGM – Kagama Policy Dialogue, UGM dan Kagama menegaskan pentingnya menjadikan penelitian akademik sebagai dasar formulasi kebijakan publik dan praktik bisnis. Forum ini menghasilkan rekomendasi seperti policy brief, publikasi diskusi, dan pemetaan aksi kolaboratif akademisi-praktisi.

  • Prof. Anggito Abimanyu, Dewan Pakar PP Kagama dan Direktur LPS UGM, menegaskan bahwa banyak kebijakan gagal karena minim kajian akademik.
  • Rektor UGM Prof. Ova Emilia menyatakan bahwa UGM sedang bertransformasi dari teaching center menjadi research and development center.
  • Output konkrit muncul berupa nota kesepahaman antara UGM dan industri, termasuk konsorsium bioetanol bersama PT Sinergi Gula Nusantara, PT Pertamina Patra Niaga, dan PT Medco Intidinamika.

Progres Pembangunan IKN & Peran Alumni UGM

Ketua Umum PP Kagama sekaligus Kepala Otorita IKN, Dr. Ir. Basuki Hadimuljono, M.Sc., memberi paparan perkembangan pembangunan IKN. Ia bangga banyak alumnus UGM (Kagama) terlibat langsung dalam proyek-proyek strategis ibu kota baru.

  • Basuki mengakui tantangan awal, karena Indonesia minim pengalaman membangun kota: “PU hanya pernah bangun jalan, bendungan, rumah… tapi kota, belum pernah”.
  • Ditegaskan lewat Perpres No. 79 Tahun 2025, IKN secara resmi ditetapkan sebagai ibu kota negara politik pada 2028.
  • Saat ini, pembangunan memasuki tahap kedua (2025–2029) yang mencakup gedung legislatif, yudikatif, perkantoran, hunian, dan kawasan pendukung—ditargetkan selesai tahun 2027.
  • Basuki berharap pada Agustus 2028, Presiden akan mendeklarasikan IKN sebagai ibu kota negara politik.

Semangat Guyub, Rukun, Migunani & Nitilaku

Basuki menyatakan bahwa Rakernas kali ini juga menjadi momen untuk kembali menghidupkan semangat guyub, rukun, migunani, serta nilai nitilaku—menghargai akar kerakyatan UGM dan melanjutkan perjuangan almamater lekat dalam tindakan nyata.


Rektor UGM Prof. Ova Emilia turut mengapresiasi kolaborasi Kagama dan UGM dalam dua tahun terakhir—dari program “Gajah Mada Peduli”, beasiswa, bantuan bencana, hingga pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi dengan 60 skema.


Rakernas Kagama 2025 memperlihatkan keseriusan para alumni untuk berkontribusi nyata bagi publik, melalui riset yang bermakna dan dorongan percepatan IKN sebagai pusat pemerintahan masa depan. Semangat kebaruan, kolaborasi, dan jiwa almamater menjadi energi pendorong untuk mewujudkan impact sosial dan pembangunan berkelanjutan bagi bangsa.