Sebagai kelanjutan dari pemberian vaksin tahap pertama yang dilakukan pada tanggal 17 September 2021 yang lalu di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, pada hari Sabtu (16/10/2021) di tempat yang sama kembali digelar vaksinasi untuk tahap yang kedua buat masyarakat umum. Jika tahap pertama merupakan rangkaian dari program “Bakti untuk Negeri” yang merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan, UGM, Kagama, TNI, Polri, dan sejumlah BUMN, maka tahap kedua vaksinasi sejumlah 1000-an dosis adalah hasil kerja sama sinergi antara UGM dan Kagama.
Vaksinasi tahap 2 di GSP tersebut merupakan rangkaian terakhir dari program vaksinasi “Bakti untuk Negeri” yang sudah berlangsung selama sebulan. Vaksinasi yang digelar di empat kabupaten di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunung Kidul tersebut berhasil membagikan vaksin sebanyak 17.689 dosis. Melampaui target yang diberikan semula yaitu sejumlah 15.000 dosis.
“Data yang terkumpul sejauh ini vaksin yang sudah diberikan mencapai angka 17.689 dosis, semuanya vaksin Sinovac. Secara rinci, tersebar di seluruh provinsi DIY, seperti di Desa Tambakrejo, Turi, Seyegan yang semuanya berada di wilayah Sleman. Lalu di Sanden, Bantul, serta beberapa wilayah di Gunung Kidul semisal Nglanggeran, Ponjong dan Tepus. Juga di beberapa wilayah Kulonprogo, ” ucap Baroroh dari tim Satgas Covid-19 UGM.
Menurut Baroroh, program vaksinasi “Bakti untuk Negeri” tersebut mampu mengurangi angka disparitas wilayah yang sudah divaksinasi. Untuk wilayah DIY, Kota Yogyakarta yang sudah melakukan vaksinasi dengan persentase di atas 80%. Wilayah kabupaten lainnya pada awalnya sempat terkendala akan ketersediaan vaksin dan terbatasnya tempat vaksinasi pada fasilitas layanan kesehatan.
Ketua Kagama DIY, Ir. Gatot Saptadi mengatakan program vaksinasi ini merupakan langkah cepat untuk mengurangi penyebaran Covid-19, serta mengurangi disparitas antar wilayah. Dari data yang ada, Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Bantul angka vaksinasinya termasuk cukup rendah, dibandingkan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Hal tersebut menjadi sasaran atau fokus utama Pemerintah DIY dengan memprioritaskan vaksinasi keseluruhan dapat terlaksana hingga Desember mendatang.
“Harapan kita dari sinergi program vaksinasi ini adalah kita dapat menjalankan kembali aktivitas sehari-hari tanpa merasa takut dan was-was. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat segera dilaksanakan sehingga interaksi sosial tanpa daring dapat berjalan kembali,” ucap Gatot.
Gatot menambahkan, program sinergi vaksinasi antar instansi dapat mempercepat hadirnya kekebalan komunitas yang berimplikasi pada pemulihan perekonomian Indonesia. Kekebalan komunitas dapat menghadirkan kembali interaksi sosial yang sejauh ini harus menjaga jarak dan perlunya selalu digalakkan perilaku hidup bersih dan sehat. [arma]