Program Nyantrik KAGAMA Beksan Jabodetabek

Sejak akhir tahun 2019 dan lanjut di 2020, Kagama Beksan Jabodetabek membuka program nyantrik. Salah satu wujud program itu adalah tadi malam, Selasa 4 Februari 2020, ketika dalam pementasan sendratari Ramayana oleh Krido Hambegso (KHB), di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Sembilan penari terpilih tampil dalam tarian pembukaan, dengan membawakan tarian Gambyong Pareanom.

Kesembilan Gambyongers tersebut berlatih secara rutin bersama dengan penari Kabek yang lain dalam latihan rutin setiap Sabtu siang; dan menjadi lebih intensif dengan jam tambahan setelah kurang lebih satu bulan terakhir. Yang menarik adalah pada saat yang bersamaan penari kabek yang lain tetap berlatih tarian yang sudah dijadwalkan, dan para Gambyongers belum boleh nggabung agar style-nya ngga tercampur dahulu. Paling tidak setelah pementasan semalam yang ciamik, mereka sudah bisa lebih santai dan berlatih tarian lain-lainnya lagi.

Diluar para Gambyongers yang tampil a.n. Kagama Beksan Jabodetabek dan mengguncang panggung GKJ semalam, para penari kabek juga ada beberapa yang diajak untuk nyantrik langsung menggabung dengan para penari KHB dalam sendratari. Para penari kabek menjajal peran –peran yang bervariasi, mulai dari para raseksi, bolo wanara kakung puteri, puteri taman dan bidadari, sampai raksasa dan para tokoh wanara seperti Anoman dan Sugriwa.

Semua ini akan menjadi pengalaman berharga bagi para penari, baik secara individual maupun secara umum untuk Kabek sendiri; yang dalam jangka waktu menengah juga sedang menyiapkan sendratari Kagama Beksan Jabodetabek. Sendratari mendatang ini masih belum saatnya dipublikasikan, namun itu akan didedikasikan dalam rangka ulang tahun pertama Kagama Beksan Jabodetabek, sekaligus dalam rangkaian kegiatan program Seni dan Budaya Kagama.

Program nyantrik masih akan terus dilakukan, sampai semua penari yang punya niat dan keseriusan bisa mempunyai kesempatan yang sama dalam mencoba berbagai panggung. Termasuk program nyantrik di WO Bharata, yang sudah diawali di akhir tahun 2019.

Naskah: Belinda Arunarwati Margono
Foto: Budi Setiaji, Putut Gambul, Hendricus Widi, Tri H. Sulistyo

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*