Dokter Gunadi: Optimis Memenangkan Pertarungan Melawan Virus Covid-19

Rabu (16/6/2021) berlangsung webinar dengan judul “Varian Virus Corona Delta Di Kudus: Kenali dan Tingkatkan Kesiapan Diri, Komunitas dan Sistem Pelayanan Kesehatan”, hasil sinergi antara PP Kagama bekerjasama dengan Pusat Kedokteran Tropis UGM. Salah satu narasumber yang tampil adalah dr. Gunadi, Ph.D, Sp. BA., ketua tim Genomic FK KMK UGM.

Dokter Gunadi mengatakan pandemi Covid-19 yang sudah hampir menuju dua tahun mewabah secara global sudah menunjukkan mutasi yang berbeda-beda. Ada varian Alfa di Inggris, varian Beta di Afrika Selatan, dan varian Delta di India. Ia kemudian mendeskripsikan varian Delta dan variant of concern sebagai upaya pengendalian Covid-19.

“Saya optimis bahwa kita akan memenangkan pertarungan malawan virus Covid-19. Jumlah genom manusia yang jutaan harus mampu mengalahkan jumlah genom Covid-19 yang jumlahnya jauh di bawah genom manusia.” tutur pria yang menjabat sebagai ketua tim Genomic FK-KMK UGM tersebut.

Transmisi penyebaran yang lebih cepat dari varian terdahulunya membuat varian Delta massif menyebar dalam kluster-kluster di masyarakat. Setelah terjangkit virus, proses penyembuhan, diagnose pada individu dan tingkat efikasi vaksin menjadi bagian utama dalam imunitas melawan Covid-19. Severity atau daya tahan tubuh harus dicapai untuk mengendalikan Covid-19.

Dr. Gunadi menambahkan, varian Delta mempengaruhi efikasi vaksin. Vaksin Delta mampu melawan vaksin yang sudah ada dalam tubuh. Sehingga tidak mengherankan ada kasus setelah divaksin masih bisa terjangkit virus Covid-19 lagi.

“Secara rinci varian virus tersebut sebagai berikut, B.1.1.7 dinamai dengan varian alfa, B.1.351 dinamai varian beta, B.1.617.2 dinamai varian delta, dan yang terbaru ditemukan oleh WHO dinamai varian gamma.” ujar dr. Gunadi.

“Berbagai varian virus tersebut tingkat keparahannya pada pasien ditentukan oleh tingkat genom surveillance. Penanggulangan varian bisa dilacak dari pertama transmisi, imunitas ketika terjangkit, efektivitas vaksinasi pada individu yang belum terjangkit. Perlu adanya pendataan lebih menyeluruh agar dapat mengetahui mutasi lokal yang melahirkan varian virus yang baru.” pungkas dr. Gunadi. [arma]

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*