Batik Sekar Jagad, Simbol Keberagaman dalam Sebuah Keindahan

Oleh: Sitawati Ken Utami

Makna dan Filosofi Batik Sekar Jagad

Batik sudah banyak dikenal luas memiliki makna dan filosofi yang mendalam dan menuntun manusia atau pemakainya kepada nilai nilai luhur. Banyak sumber tulisan yang mengatakan bahwa Batik Sekar Jagad merupakan batik yang menggambarkan keindahan dan kecantikan bagi pemakainya. Makna ini tentu bisa dikatakan sebagai makna umum karena semua batik memiliki keindahannya masing masing. Sedangkan makna yang cukup spesifik dijelaskan bahwa Batik Sekar Jagad berasal dari kaart (peta , dalam bahasa Belanda) dan jagad (dunia, dalam bahasa Jawa). Maka makna harafiahnya Batik Sekar Jagad adalah gambaran keindahan dari keragaman berbagai jenis suku bangsa di muka bumi ini.

Selain makna tersebut di atas, ada yang mengatakan bahwa Batik Sekar Jagad berasal dari kata sekar (bunga) dan jagad (dunia). Keindahan Batik Sekar Jagad itu ditandai dengan beranekargaman bunga yang tersebar di atas bumi. Bunga dalam arti kembang ataupun bunga kehidupan.

Ciri dari motif Sekar Jagad yang digambarkan sebagai peta terlihat pada adanya garis-garis lengkung menyerupai bentuk pulau yang berdampingan satu sama lain. Motif ini tergolong unik karena terlihat seperti tidak beraturan sebagaimana halnya batik lain yang memiliki pola berulang dan teratur. Batik Sekar jagad itu sendiri pun ditandai dengan adanya isen-isen (berasal dari kata isi) di dalam “pulau-pulau” beraneka ragam motif misalnya kawung, truntum, lereng, flora fauna dan lain lain.

Motif Batik Sekar Jagad

Asal mula Batik Sekar Jagad ini memang dikenal sebagai batik dari Jogja dan Solo, dengan ciri khas warna coklat sogan. Namun saat ini sudah berkembang ke daerah lain seperti misalnya Kebumen, Tulungagung, Pamekasan Madura, Probolinggo, Bali dll. Masing masing daerah  “membubuhkan” kekhasan masing masing dengan motif dan warna tertentu. Sedangkan warna merah dan biru yang muncul pada Batik Sekar Jagad merupakan warna yang mendapat pengaruh dari budaya Cina yang selalu menampilkan warna cerah dan atraktif dalam motif motif batiknya.

Sementara untuk daerah Lasem, Batik Sekar Jagad juga dikenal namun agak berbeda coraknya. Sebagaimana batik pesisiran lainnya, Batik Sekar Jagad Laseman berwarna cerah dengan dominasi merah serta biru. Ada pula warna ungu yang dipadu dengan warna sogan. Motifnya secara keseluruan didominasi dengan motif bunga-bungaan dengan tumpal menghiasi bagian depan kain.

Batik Sekar Jagad dalam Perjalanan Bangsa

Motif sekar jagad sudah dikenal sejak abad 18. Artinya awal tahun 1700 hingga menjelang awal tahun 1800-an Batik Sekar Jagad tampil sebagai salah satu motif motif batik klasik yang sudah diciptakan oleh leluhur bangsa Indonesia.  Tentu sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam, bagaimana kisah motif sekar jagad itu bisa muncul. Kalau kembali menilik namanya yang berasal dari kata kaart dari bahasa Belanda yang berarti peta, maka pencetus motif ini memiliki wawasan yang luas mencakup dunia global. Bukan hanya memiliki pengalaman dalam jangkauan lokal saja.

Pada saat itu kejayaan kerajaan Majapahit masih berkibar di tanah Jawa, Batik Segar Jagad yang merupakan karya adiluhur para pribumi sudah membuka diri terhadap adanya akulturasi dengan bangsa asing. Dalam perkembangannya juga tidak hanya pengaruh Belanda, pengaruh budaya dari etnis Cina pun mewarnai produk budaya lokal tersebut. Sejarah mencatat selama kurun waktu 2 abad sebelum kemerdekaan Indonesia, terjadi pergolakan politik di berbagai wilayah Nusantara.

Makna dari motif sekar jagad pada konteks di masa sekarang menjadi sangat relevan dan perlu diangkat kembali mengingat issue SARA mulai merebak kembali. Di Indonesia sendiri tercatat terdapat 106 suku dari Sabang sampai Merauka. Selain itu ada 6 agama yang tercatat oleh negara, ditambah dengan kepercayaan kepada Tuhan atau agama bumi yang diikuti oleh masyarakat setempat. Untuk itu dibutuhkan ruang dialog yang membuka pintu pada semua elemen bangsa dengan berpegang pada komitmen yang satu.

Perbedaan tentu saja mestinya menjadi warna warni indah yang diikat dalam Bhineka Tunggal Ika. Perjuangan para founding father kita sangat perlu dijaga terus tanpa mengenal rasa lelah. Khususnya anak-anak muda yang sekarang lebih banyak mengagumi budaya dari luar entah barat atau timur perlu diberikan edukasi mengenai pentingnya menjalin persatuan bangsa dari Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai pulau Rote.

Tak bisa dipungkiri bahwa keberagaman di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan. Tidak bisa pula dielakkan bahwa kita harus menerima keberagaman karena memancarkan keindahan. Tidak perlu ada diskrimasi terhadap suatu suku atau agama. Pintu gerbang terbentuknya krakter manusia Indonesia berawal dari pendidikan di tingkat dasar.

Dengan memahami makna dan filosofi Batik Sekar Jagad, kita bisa mengambil pelajaran bahwasanya negara kita ini tergolong bangsa yang terbuka dengan adanya akulturasi yang terjadi baik di antara suku dan agama di bumi pertiwi ini sendiri maupun pengaruh dari luar, baik barat maupun timur. Namun demikian semestinya pengaruh dari luar itu menjadi penguat identitas bangsa kita yang ramah, santun dan suka bergotong royong.

*) Tulisan ini terinspirasi dari acara Ngobrol Santai IG Live bersama Sutengsu Fashion berjudul “Mengulik Batik Sekar Jagad dan Problema Multikulturisme di Indonesia” pada tanggal 21 Mei 2021.

2 Comments

  1. Keren Mba Sita, batik Sekar Jagad ini salah satu pemersatu yang handal. Wajib dimiliki ha ha.😀..mupeng..😍🙏

Komentar ditutup.