Ada yang berbeda dari syawalan warga Kagama & UGM pada tahun 2020 / 1441 H yang digelar pada hari Minggu (31/5/2020), yaitu dilakukan secara online tidak bertemu fisik seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan adanya protokol yang ditetapkan pemerintah agar masyarakat mematuhi aturan social atau physical distancing di tengah meluasnya pandemi Covid-19 di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Kegiatan silaturahmi online yang digelar melalui aplikasi Zoom merupakan hasil kerja sama antara Kagama Virtual Mataram Raya dengan Direktorat Kerja Sama dan Alumni UGM.
Biasanya syawalan yang diiniasi oleh Kagama Mataram Raya bekerja sama dengan Direktorat Kerja Sama dan Alumni UGM berlangsung di warung makan di wilayah Yogyakarta. Baru dua tahun terakhir ini diadakan di gedung Grha Sabha Pramana. Pesertanya sebagian besar mereka yang berdomisili di Yogyakarta & sekitarnya, plus warga Yogya yang mudik. Tahun ini karena Covid-19 mau tidak mau silaturahmi dilakukan secara online. Memang ada yang dirasa kurang karena peserta tidak bisa bertemu secara fisik, namun karena online justru yang terjadi adalah sebuah pertemuan yang mampu melintasi ruang dan waktu. Pesertanya justru bisa sangat banyak yaitu mencapai 841 orang dari seluruh penjuru Indonesia & dari luar negeri meliputi 15 negara yaitu USA, Jepang, Arab Saudi, India, Timor Leste, Inggris, Swedia, Prancis, Jerman, Malaysia, Singapura, Kuwait, UEA dll.
Tepat jam 09.30 WIB moderator acara Iva Ariani & Muhammad Munawar membuka acara. Kemudian peserta bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan Hymne Gadjah Mada. Berikutnya dr. Riris Andono Ahmad (Direktur Pusat Kesehatan Tropis UGM) berbagi ilmu tentang bagaimana skenario kita akan berdampingan dengan virus corona dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, serta menjelaskan konsep era new normal & mempertanyakan apa yang bisa disumbangkan Kagama dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih belum jelas kapan berakhirnya.
Berikutnya Sulastama Raharja selaku ketua panitia sekaligus host acara syawalan online memberikan pidato singkat. Mewakili Kagama Care ia mengucapkan terima kasih tak terhingga atas donasi Rp. 100 juta yang diberikan oleh Adiswara Gadjah Mada dari hasil Konser Virtual “Ora Iso Mulih” yang digelar beberapa hari yang lalu berkolaborasi dengan Kagama Beksan. Sulastama mengatakan dana sebesar itu akan diprioritaskan untuk ketahanan pangan yang direalisasikan dalam ujud urban farming atau program canthelan yang saat ini sudah mempunyai 60 mitra mencakup 10 kota di 9 provinsi. Di akhir pidatonya Wasekjen VI Kagama tersebut menyatakan semoga Kagama semakin bermanfaat buat masyarakat luas bukan hanya untuk kalangan intern.
Kemudian berturut-turut beberapa tokoh & pejabat publik UGM memberikan ucapan selamat idul fitri seperti Danang Sih Hadmoko, Budi Karya Sumadi, Anwar Sanusi, IG Ary Dwipayana, Yualita Widyadhari, Paripurna P. Sugarda, Perry Warjiyo, Prof. Djagal Wiseso Marseno, dll. Juga Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. berkenan memberikan sambutan singkat. Ia mengatakan sebagai alumni UGM, kita semua dapat menerapkan pepatah Jawa, yakni guyub rukun dan migunani tumraping liyan. Walau para alumni terlihat banyak yang low profile, namun mereka memiliki kompetensi tinggi dan bagus dalam komunikasinya. Mereka harus selalu didukung dan didorong agar terus berkontribusi terhadap bangsa.
Seusai moderator berpindah kepada Retno ‘Rara’ Agustin & Sandhya Yuddha, giliran Ketua Umum Kagama Ganjar Pranowo yang memberikan pidato singkat berupa rasa syukur karena warga Kagama dari berbagai wilayah dapat berkumpul dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, meskipun secara virtual. Selain itu, ia juga merasa bangga sekaligus terharu dengan berbagai upaya dari kawan-kawan Kagama dari berbagai daerah atas upaya-upayanya dalam membantu menanggulangi pandemi ini.
Ganjar mengajak para peserta syawalan untuk menguatkan sinerginya. Ia menyebut negara kini mendapat tantangan, yakni tentang penerapan normal baru. Perlu dipikirkan bagaimana nantinya dapat memulihkan dari ketahanan pangan, sistem sosial, dan ekonomi yang terdampak Covid-19. Ia juga menghimbau untuk menghilangkan sekat-sekat & perbedaan yang ada dan bersatu merumuskan solusi dengan keahlian kita masing-masing.
Setelah giliran Ganjar acara dilanjutkan dengan ucapan selamat Idul Fitri 1441 H dari perwakilan-perwakilan Kagama Fakultas serta Pengda maupun Pengcab Kagama yang tersebar di seluruh Indonesia. Juga dari beberapa perwakilan Kagama Komunitas seperti Kagama Virtual Writing, KLUB, Kagama Orchids, Kagama Yoga, Kagama Gelanggang, Kagama Shibori, Kagama Beksan, Adiswara, dll.
Kemudian ada juga acara siraman rohani yang mengundang penceramah kondang Ustadz Wijayanto alumnus Antropologi UGM yang membahas keutamaan silaturahmi, dimana salah satunya adalah lewat halal bi halal atau menyelenggarakan syawalan. Setelah itu dilakukan pemutaran video “Ora Iso Mulih” karya kolaborasi Adiswara Gadjah Mada dan Kagama Beksan. Habis itu masih ada beberapa kawan-kawan Kagama Komunitas yang tampil, kemudian acara ditutup tepat jam 13.45 WIB oleh Prof. Panut Mulyono.
Yang menarik dari kegiatan syawalan online tersebut juga dilakukan penggalangan donasi dari para peserta dari awal acara. Sampai akhir acara jumlah donasi yang terkumpul sekitar Rp. 126 juta, sebuah angka yang terbilang fantastis. Salut buat semua teman-teman Kagama.
Leave a Reply