Oleh: Humas Kagama Dance
Bulan September 2024 merupakan bulan yang penuh aktivitas bagi Kagama Dance (KD). Diawali bergabung dengan Kagama Kolaborasi ikut pentas di Festival Kota Lama Semarang tanggal 7 September, berikutnya ikut memeriahkan acara Dies Fakultas Kedokteran Hewan ke-78 di Joglo GIK UGM tanggal 21 September, dan diakhiri dengan menggelar gathering dalam rangka memperingati hari jadi ke-7 KD di Atrium Ramai Mall, Sabtu (28/9).
Acara yang digelar bukan hanya berdansa yang diikuti oleh banyak grup line dance, namun juga diisi oleh berbagai jenis hiburan, mulai dari tarian tradisional, lantunan nyanyian, sampai peragaan busana. Terasa spesial, karena gathering melibatkan sejumlah Kagama Komunitas.
Kawan-kawan Kagama yang tergabung dalam komunitas tari “Sajiwa” membuka acara dengan mempersembahkan Tari Yapong. Suasana menjadi semakin meriah ketika grup vokal New BulaksumuR, Rayu, dan Rayi, melantunkan lagu-lagu yang sanggup membuat penonton ramai-ramai ikut bergoyang line dance. Bahkan saat Rayu menyanyikan lagu “Sway”, Ketua KD, drh. Retno M. Suardita asyik ber-chacha couple dengan Sindoro, salah satu pelatih couple dance handal.
Untuk sesi fashion show diisi oleh teman-teman dari Kagama Batik dan Wastra (KBW) yang mengangkat batik pesisir Jawa, koleksi “Batik Poespo” kepunyaan Ny. Yudaningtyas. Yang memeragakan adalah anggota-anggota KBW sendiri, di samping beberapa kawan-kawan Kagama, seperti Destina Kawanti, Fica Istanti, Danang Probotanoyo, Jay Wiyono, Edward, serta Retno Suardita.
Seusai acara, Retno Suardita mengatakan sengaja melibatkan rekan-rekan Kagama, karena kita sebagai komunitas yang besar dalam lingkungan Kagama tidak bisa berdiri sendiri, namun pasti membutuhkan support dari komunitas lainnya. Menurutnya, itulah yang membuat Kagama Komunitas menjadi semakin berkembang karena ada ikatan kuat yang saling terkait dalam sebuah kepentingan besar, yaitu memajukan Kagama bersama-sama.
Mengenai KD yang usianya sudah menginjak usia 7 tahun, Retno mengucapkan rasa syukurnya, karena ia sendiri tidak menyangka komunitas yang dipimpinnya bisa bertahan sejauh ini. Ia mengaku memang dalam perjalanannya ada saja masalah yang timbul, namun karena kekompakan dan keguyuban para anggotanya semuanya bisa teratasi. Riak-riak kecil yang timbul dianggapnya sebagai hal yang justru membantu mendewasakan KD.
“Semoga dengan bertambahnya usia, Kagama Dance bisa semakin memberi warna indah dan positif bagi dunia line dance, semakin eksis, membawa kebahagiaan, dan bermanfaat bagi sesama,” pungkas Retno.