Mensos Tri Rismaharini: Segera Percepat Program Vaksinasi bagi Penyandang Disabilitas

Kaum disabilitas di saat kondisi pandemi seperti ini sangar rentan terpapar virus Covid-19. Disebabkan oleh kurangnya akses informasi dan rendahnya pemahaman akan virus. Serta dalam keseharian masih membutuhkan bantuan orang lain dan kurangnya aksesibilitas ke pelayanan kesehatan dan terapi. Demikian disampaikan Mentri Sosial, Tri Rismaharini, dalam webinar berjudul “Vaksin untuk Disabilitas, Menyediakan Akses Inklusif untuk Semua”, yang diselenggarakan PP Kagama bersama Pusat Kesehatan Tropika UGM, pada hari Jumat (2/7/2021)

Menteri Sosial Tri Rismaharini

Penyandang disabilitas juga mempunyai masalah di bidang pekerjaan, seperti berkurangnya pendapatan atau kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Dampaknya mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari termasuk makan, yang mana bisa mengakibatkan imunitas menurun.

Yang menjadi masalah adalah pada awal-awal pandemi, kaum disabilitas belum mendapatkan prioritas untuk mendapatkan vaksin. Kemudian Risma menghubungi langsung Menteri Kesehatan, meminta program percepatan pemberian vaksin untuk penyandang disabilitas dengan target awal 564.080 jiwa. Risma bersyukur permintaannya mulai bisa terpenuhi.

Dari beberapa kendala yang sudah disebutkan di muka, bisa terbayangkan bagaimana mereka kaum disabilitas mengalami masalah yang jauh lebih sulit dibanding orang normal, dalam menghadapi pandemi ini. Didorong oleh hal tersebut, membuat Risma lewat kementerian yang dipimpinnya, memperbanyak pelatihan buat kaum disabilitas di balai-balai Dinsos, yang kemudian memberikan mereka pekerjaan. Risma bersyukur, dari program tersebut telah berhasil banyak diciptakan kursi roda elektrik, serta kursi roda untuk penderita cerebral palsy dan hydrocephalus. Juga berhasil membuat motor roda tiga yang jumlahnya tidak sedikit. Syukur alhamdulillah, mereka yang diberi pelatihan dan pekerjaan tersebut bisa menjadi lebih sejahtera.

Risma menambahkan, saat ini juga banyak dibuat tongkat khusus untuk kaum tuna netra. Bukan sekedar tongkat biasa, tapi dilengkapi sensor yang bisa mendeteksi panas untuk menghindari bahaya dari ancaman api. Juga bisa untuk mendeteksi ancaman marabahaya yang berada di dekat pemegang tongkat, seperti mobil yang bergerak cepat. Risma berharap semua inovasi yang dibuat bisa meringankan beban kaum disabilitas.

“Syukur alhamdulillah saat ini proses vaksinasi untuk kaum disabilitas sudah berjalan di beberapa daerah, meski belum mwnjangkau semua daerah di Indonesia. Saya pernah mendatangi penderita disabilitas di pelosok NTT yang membutuhkan waktu perjalanan 8 hari pulang pergi. Untuk itu saya mohon dengan sangat bantuannya untuk menginformasikan hal-hal terbaru apa saja kepada kaum disabilitas, khususnya tentang info pandemi.” pungkas Risma.

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*