Yogyakarta – Salah satu misi Kagama Orchids (KO) adalah menjadikan kampus UGM sebagai Sanctuary Orchids spesies di Indonesia dan sekaligus sebagai motor konservasi anggrek-anggrek Indonesia yang mulai langka keberadaannya di alam.
Cita-cita & mimpi besar ini tidak akan terlaksana dan terwujud jika tidak diawali dengan langkah nyata yaitu melalui upaya perbanyakan. Hari ini Selasa 4 Februari 2020 personil KO mulai dengan langkah kecil, yaitu melakukan perkawinan anggrek spesies Indonesia melalui teknik selfing (penyerbukan sendiri pada satu spesies anggrek dalam satu pohon), khususnya Dendrobium dari section Spatulata.
Jenis ini diprioritaskan karena permintaan pasar jenis tersebut yang tinggi baik untuk sekedar hoby atau sebagai bahan persilangan. Permintaan yang tinggi tersebut tentu saja akan dapat mengancam kelestarian anggrek tersebut di alam.
Lebih jauh, upaya perbanyakan anggrek sudah dimulai dengan mendata koleksi indukan yang sudah dimiliki oleh anggota KO yang kemudian dilakukan perkawinan baik secara selfing. Biasanya dalam 1 buah anggrek akan didapat ribuan biji anggrek. Biji-biji dari hasil perkawinan tersebut nanti akan disemaikan dalam botol di laboratorium. Setelah cukup umur dan sudah melalui proses aklimatisasi, maka bibit-bibit ini akan siap tanam.
Bibit hasil dari perbiakan tersebut nantinya akan ditanam di seantero kampus UGM. Semoga dalam waktu tidak terlalu lama sekitar 2 – 3 tahun kedepan, kampus tercinta UGM akan penuh dengan warna warni bunga anggrek spesies Indonesia.
Tidak hanya jenis-jenis Dendrobium, KO juga sudah men-selfing dan menyilangkan jenis-jenis Vanda Spesies Indonesia. Untuk jenis Vanda dikomandani Sulastama Raharja, Bayu Broto dan Sony Suhada.
Selain upaya perbanyakan anggrek species nusantara, KO juga mempunyai mimpi untuk dapat membuat anggrek hybrid yang teregister dari indukan anggrek spesies Indonesia. Siapa tahu KO suatu saat nanti bisa mengabadikan nama tokoh-tokoh besar UGM sebagai nama anggrek silangan karya KO.
Sejak berdirinya, beberapa kali KO telah melakukan penanaman Anggrek di lingkungan kampus UGM. Salah satunya, KO sudah melakukan penanaman anggrek langka nusantara, yaitu anggrek tebu (Grammatuphylum spesiosum) yang berasal dari Sumatra, Sulawesi dan Papua sebanyak kurang lebih 15 tanaman pada acara Nitilaku tanggal 15 Desember 2019 yang lalu.
Pada bulan Februari, berbarengan dengan ulang tahun KO yang ke-2, KO merencanakan menanam sekitar 200 vanda spesies di area yang sama. Selain itu KO juga menginisiasi dan supporting penanaman anggrek di Sekolah Vokasi dan Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
Semoga Keberdaan KO dapat menjadi inisiator dan motor untuk konservasi anggrek dan terciptanya silangan-silangan yang kelak akan memperkaya khasanah per anggrekan di Indonesia.
Leave a Reply