KaRMaPIT Rayakan Ultah Pertamanya dengan Tema Kebangkitan Sepeda Berbudaya

Oleh: Humas KaRMaPIT

Kagama Rame-rame Mancal Pit (KaRMaPIT) adalah ajang warga Kagama penghoby gowes mengaktualisasikan dirinya lewat bersepeda. KaRMaPIT terbentuk pada tanggal 27 Maret 2022, ketika badai Covid-19 sudah mulai mereda dan gathering fisik mulai dilonggarkan.

Tahun ini ulang tahun pertama KaRMaPIT kebetulan jatuh pada bulan suci Ramadhan, sehingga terpaksa perayaannya ditunda. Para punggawa KaRMaPIT kemudian menemukan waktu yang bagus, yaitu hari Sabtu (20/5/2023), tepat pada perayaan Hari Kebangkitan Nasional, serta masih dalam suasana syawalan.

Salah seorang pembina KaRMaPIT, Eko Eshape, mengenang setahun lalu mereka yang bergabung dengan KaRMaPIT sebagian besar baru kenal dengan sepeda. Kini, hampir semuanya setiap bulan paling tidak bersepeda minimal menempuh jarak 100 km.

“Sebuah kemajuan yang sangat luar biasa. Salut buat teman-teman,” ujar Eko.

KaRMaPIT merayakan ultah pertamanya dengan mengambil tema “Kebangkitan Sepeda Berbudaya”, yang disesuikan dengan semangat Harkitnas. Mereka menggelar acara gowes bersama bertajuk “Ngebar Funn1versary”, dengan mengambil garis start di sisi Timur lapangan GSP, dan finishnya di Ndalem Pakuningratan, Sompilan, Ngasem, Kec. Kraton.

Eko menjelaskan kenapa gowes berakhir di Ndalem Pakuningratan. Hal itu tak lepas dari tema yang diambil. KaRMaPIT ingin menunjukkan kepeduliannya kepada budaya kita sendiri, termasuk bangunan atau heritage kuno.

Di Ndalem Pakuningratan acara hiburan digelar dengan penuh kemeriahan. Pembagian doorprize semakin membuat acara semakin meriah. Seluruh panitia dan peserta luruh dalam kegembiraan bersama di akhir acara.

Menurut Eko itu semua berkat kerja sama antar panitia dengan peserta, serta dukungan para sponsor yang selalu mendukung etiap kegiatan KaRMaPIT. Untuk itu ia mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh pihak yang membuat perayaan ultah pertama KaRMaPIT bisa berlangsung lancar.

Ke depannya, KaRMaPIT sudah mempunyai banyak agenda kegiatan. Namun menurut Eko yang terdekat adalah akan menyelenggarakan coaching clinic tentang memilih sepeda yang benar. Mengenai kepastian waktunya akan diumumkan kemudian.

“Sepeda yang benar belum tentu yang paling mahal. Pemilihan seyogyanya lebih dititik beratkan pada kecocokan antara pengendara, usianya, medan yang biasa dilalui, dsb. Salah memilih sepeda seperti pelari salah milih jenis sepatu. Setiap race pasti akan memakai sepatu yang berbeda, demikian juga pengendara sepeda,” pungkas Eko.