Kagama Writing 5: Ariobimo Nusantara Bicara Detil tentang Penerbitan

Sabtu (24/07/2021), PP Kagama bersama komunitas Kagama Writing kembali menggelar kelas daring melalui aplikasi Zoom Meetings dan disiarkan langsung melalui Youtube Kagama Channel. Pada edisi ke-5 kali ini menghadirkan tema “Publishing Knowledge: Ngomong Apa Saja Tentang Penerbitan” bersama narasumber Ariobimo Nusantara dan dipandu oleh Ary Kinoysan Wulandari sebagai host.

Ariobimo Nusantara

Ariobimo Nusantara adalah seorang penulis dan editor in chief dari penerbit Gramedia. Ia memaparkan materi dengan judul “Ngomong Apa Saja tentang Penerbitan”. Secara ringkas, Ariobimo mendeskripsikan penerbitan terdiri dari delapan tahapan dalam mempublikasikan buku, yaitu editor, illustration, pre-press, printing, marketing, distribution, online sales, dan offline sales.

“Tahapan pertama editor merupakan tahapan dalam menyeleksi naskah penulis. Jika lulus dalam seleksi naskah akan berlanjut dalam kesepakatan antara penerbit dan penulis yakni terkait kontrak penerbitan, melakukan penyuntingan baik dalam konten maupun segi kebahasaan dan mengawal proses penerbitan.” ujar Ariobimo

Menurut Ariobimo, dalam menyeleksi naskah harus mengikuti perkembangan perbukuan. Seleksi naskah mengikuti skala prioritas dan mencermati dinamika penulis dengan melihat produktivitas atau karyanya best seller. Untuk menerbitkan buku berbahasa asing akan ditambahkan proses (negotiation rights) buku terjemahan.

“Kesepakatan dengan penulis secara ringkas terdiri dari penentuan spesifikasi buku, besaran royalti dan sistem pembayaran, area distribusi dan pilihan outlet penjualan, waktu terbit dan perencanaan model promosi.” imbuh alumnus Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM tersebut.

Di dunia penerbitan, kontrak antara penerbit dan penulis (SPP) merupakan tahapan krusial. Di dalam kontrak terdapat hak dan kewajiban penerbit dan penulis. Dapat berupa template umum seperti alih format, alih bahasa dan bentuk kerja sama. Bersifat mengikat dan berkekuatan hukum.

Ariobimo melanjutkan, SPP harus segera diselesaikan segera sebelum buku dicetak. Jika sudah menemui kesepakatan dapat dilaksanakan proses penyuntingan atau editing dengan memastikan orisinalitas naskah, layak diterbitkan karena tidak mengandung unsur SARA, bukan konten pornografi dan tidak berpotensi melanggar hukum.

“Proses penerbitan harus dikawal dengan memperhatikan SPP, informasi materi promo ke tim marketing, menyiapkan product knowledge dan pastikan proses sesuai dengan timeline dan jadwal yang disepakati bersama. Dalam proses produksi juga perlu dipersiapkan ISBN secara cetak dan digital, memastikan orisinalitas ilustrasi dan foto pendukung naskah, foto dan gambar yang dipilih yang high resolution, diskusikan dan sepakati alternatif layout isi dan desain alternatif jika ada perubahan selama proses produksi.” demikian pungkas Ariobimo. [arma]

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*