Oleh: Humas Kagama Sukoharjo
Kagama Pengcab Sukoharjo menyerahkan secara simbolis bantuan 50 tangki air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Minggu (3/9). Selanjutnya, Kagama Sukoharjo bersama-sama dengan BPBD Kabupaten Sukoharjo mendistribusikan sebagian bantuan air bersih kepada warga yang terdampak langsung bencana kekeringan di Desa Karangmojo, Kec. Weru.
Setiba di lokasi, masyarakat datang berbondong-bondong membawa ember / jerigen untuk mengambil air bantuan. Terpancar wajah ceria masyarakat karena mereka sudah beberapa hari belum mendapatkan air bersih dan tidak mandi. Dengan datangnya bantuan air bersih ini kebutuhan untuk mandi, cuci, dan minum untuk sementara bisa teratasi.
Selain melakukan dropping air bersih, Kagama Sukoharjo bersama BPBD Kabupaten Sukoharjo juga meninjau sumber air bersih yang ada di sekitar lokasi bencana, yaitu Sendang Glagah dan Sendang Duren. Menurut informasi dari masyarakat sekitar, kedua sendang tersebut kapasitasnya kurang bisa mencukupi untuk didistribusikan karena debitnya saat kemarau seperti sekarang ini kecil sekali, dan jika dipompa memakai pompa yang besar akan habis.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pengurus inti dan anggota Kagama Sukoharjo, perwakilan BPBD dan perwakilan Kecamatan Weru. Sebagaimana diketahui bahwa dampak dari gelombang El Nino yang menerjang sebagian besar belahan dunia, termasuk Indonesia merasakan dampaknya juga, yaitu berupa bencana kekeringan dan kebakaran hutan.
Ketua Harian Kagama Sukoharjo, Dwi Hendratno dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa kekeringan adalah bencana kita bersama. Sudah seharusnya kita menunjukkan rasa kepedulian kepada masyarakat yang terdampak.
“Kagama memiliki semboyan guyub rukun migunani, dan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya ada point pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu Kagama Sukoharjo mengajak kepada segenap anggotanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial sebagai pengejawentahan semboyan Kagama dan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelas Dwi.
Dwi bersyukur, respon dari anggota Kagama Sukoharjo begitu luar biasa. Hingga saat ini donasi untuk pengadaan bantuan air bersih terus mengalir, dan telah diwujudkan menjadi 50 tangki air. Ia berharap semoga jumlah tersebut masih bertambah karena memang tidak dibatasi jumlah donasi yang masuk. Mengingat, berdasar informasi dari BMKG bahwa bencana kekeringan ini akan berlangsung lama bahkan hingga akhir tahun 2023 sehingga membutuhkan logistik dalam waktu yang panjang.
Dwi menerangkan bahwa dalam pendistribusian bantuan air bersih ini Kagama Sukoharjo bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo, karena pusat data bencana yang terjadi di Sukoharjo ada pada lembaga tersebut. Ini juga bertujuan untuk menghindari terjadinya salah sasaran dan overlapping bantuan. Untuk pengadaan air bersihnya dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sukoharjo, berikut penyelesaian administrasi terkait bantuan air bersih ini dilakukan PDAM.
Dwi menambahkan, setelah mengamati kondisi yang ada sepertinya kita masih perlu kerja yang lebih intensif dan berkelanjutan agar dampak bencana kekeringan seperti sekarang ini tidak terjadi di waktu-waktu mendatang. Ia mengamati berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemkab Sukoharjo seperti pembuatan tandon air, sumur dalam, dan kegiatan penghijauan, namun sepertinya belum mendapatkan hasil yang maksimal.
“Oleh karena itu perlu dilakukan lagi mitigasi bencana secara lebih komprehensif dan melibatkan banyak pihak. Perlu dikembangkan tanaman yang mampu menahan air tanah dalam jumlah besar, seperti jenis Ficus dan trembesi di daerah-daerah tangkapan air dalam cakupan lahan yg lebih luas. Dan harus ada upaya lanjutannya, seperti ikut melestarikan lingkungan agar sumber-sumber air yang ada tidak mengalami kerusakan,” pungkas Dwi.
BPBD Kabupaten Sukoharjo, dalam hal ini diwakili oleh Penata Penanggulangan Bencana, Suwanto, S.T., memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kagama Sukoharjo yang telah berpartisipasi dalam kegiatan penanggulangan bencana kekeringan yang terjadi di Sukoharjo. Suwanto berharap bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang tengah ditimpa bencana ini.
“Untuk teknis pendistribusian nantinya dilakukan secara bertahap mengingat ketersediaan mobil tangki yang dimiliki oleh PDAM terbatas di mana perhari hanya sanggup mendistribusikan 5 – 6 tangki. Dan saat ini stok bantuan air bersih yg masih menumpuk di daftar antrian yang harus didistribusikan mencapai 100 tangki yang berasal dari berbagai lembaga / ormas,” terang Suwanto.
Sementara itu, Kasie Kesejahteraan Sosial Pemkab Sukoharjo, Bayu Widodo, S.Sos. MM, mewakili camat Weru mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kagama Sukoharjo atas bantuan air bersih yang diberikan.