Hari Sabtu (21/11/2020) jam 10.00 – 12.00 WIB lewat Zoom meeting berlangsung webinar series Inspirasi Kagama yang sudah memasuki seri 10 dengan judul “Kiat Meraih Sukses Bisnis Ekspor Tanaman Hias”. Webinar menampilkan narasumber utama Anas Anis yang merupakan eksportir tanaman hias. Sebagai moderator adalah Junaedi dan Ekandari Sulistyaningsih, aktivis Kagama Care bertindak sebagai MC. Turut hadir Anak Agung Gede Putra (Ketua Bidang VI PP Kagama) dan dr. Cahyono Hadi (Koordinator Departemen Pemberdayaan Masyarakat PP Kagama) memberikan opening speech.
Anas Anis, narasumber utama selaku pemilik CV. Alamanda yang tinggal di Sukabumi, di awal pemaparan mengatakan bahwa Sukabumi merupakan sentra tanaman hias, seperti krisan, sedap malam, daun potong dan dracaena. Dracaena atau nama latinnya D. Sanderiana, merupakan komoditas andalan Sukabumi yang sanggup mendatangkan devisa dalam jumlah banyak. Permintaan pasar dunia untuk Dracaena sangat tinggi, terutama dari jazirah Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Qatar, dan juga Amerika, serta Rusia.
Tanaman hias Dracaena kini banyak yang dicari oleh banyak penggemar hingga ke mancanegara, karena Draceana memiliki karakter batang dan daun yang unik. Bahkan di saat produk florikultura mengalami penurunan omzet cukup tajam hingga 90% akibat pandemi, justru ekspor Draceana tetap berlangsung.
Dracaena, juga kerap disebut lucky bamboo (bambu hoki) oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Namun ternyata tanaman hias tersebut juga telah memberikan “hoki” bagi petani di Poktan Alamanda. Berkat tanaman tersebut, petani mendapatkan keuntungan dari usaha taninya.
Meski banyak mendapatkan saingan dari negara lain seperti Thailand dan Vietnam, namun kata Anis kita mempunyai keunggulan rangkaian Dracaena diantaranya diamond, three angel, crown, spiral, cobra, double random, curly set, apollo, pagoda, mahkota A, triple flash, kipas, heart dan lain-lain. Tahun 2019 Alamanda meluncurkan model rangkaian baru. Alamanda terus berinovasi untuk menghasilkan model rangkaian baru yang menarik, agar mampu bersaing di pasar internasional. Dengan sentuhan tangan kreatif dari Poktan Alamanda, telah lahir beberapa model bentuk rangkaian Dracaena yang unik dan menarik serta diminati oleh negara negara tujuan ekspor.
Sejak melakukan pengembangan Dracaena Tahun 2008, Poktan Alamanda terus berbenah dalam hal perluasan lahan, peningkatan produksi, inovasi produk dan perluasan jaringan pemasaran terutama untuk pasar ekspor. Luas lahan pertanaman Dracaena saat ini masih terbatas. Sehingga Poktan Alamanda belum bisa memenuhi target ekspor yang ditetapkan.
Anis sangat berterima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian yang terus mendorong Poktan Alamanda untuk meningkatkan produksi dari tahun 2012, serta mendukung petani Dracaena terutama di wilayah Selabintana, Sukabumi. Dorongan tersebut dalam bentuk bantuan sarana, pelatihan, dan pendampingan. Juga pemerintah selalu memberikan support kepada petani yang ingin maju dan turut bersama sama dengan pemerintah bahu membahu dalam meningkatkan ekspor.
“Semoga pandemi ini segera berakhir dan ekspor Dracaena terus bergeliat dan petani yang tergabung di Poktan Alamanda bisa lebih makmur lagi.” demikian pungkas Anis.
*) Materi webinar bisa dilihat di