
Giat Kegiatan Pengabdian dari KAGAMA UIR melalui Pelatihan UMKM Bersama HImpunan Mahasiswa Akuntansi UIR
Gelora semangat pemberdayaan ekonomi lokal tampak jelas di Gedung PKM Universitas Islam Riau (UIR), Sabtu pagi, 5 Juli 2025. Sebanyak 230 pelaku UMKM dari berbagai usia dan latar belakang tumpah ruah memenuhi ruangan, menyambut antusias ajakan untuk belajar, berdiskusi, dan membekali diri menghadapi tantangan dunia usaha ke depan. Dalam kolaborasi yang membanggakan antara KAGAMA Komisariat UIR dan Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA AKSI) FEB UIR, digelar sebuah kegiatan bertajuk Pelatihan UMKM Masa Depan: Mewujudkan UMKM Unggul, Sukses, dan Berdaya Saing.

Peserta yang hadir bukan sekadar angka. Mereka adalah wajah-wajah harapan—ibu rumah tangga yang tengah merintis bisnis kuliner, pensiunan yang mulai menjual produk herbal, pemuda kreatif dengan usaha desain digital, hingga pelaku UMKM berpengalaman yang ingin memperluas jangkauan usahanya. Di sinilah ruang pertemuan antara ilmu pengetahuan, semangat kerakyatan, dan visi pembangunan ekonomi lokal diwujudkan secara nyata.

Ketua KAGAMA UIR, Dr. Muchammad ZAenal Muttaqin, ST, M.Sc, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud dari core utama KAGAMA sebagai komunitas alumni yang tidak hanya berhenti pada nostalgia kampus, tetapi turut aktif mengabdi untuk masyarakat. “Kami percaya bahwa pengabdian adalah pondasi penting dari peran alumni. UMKM itu tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri. Mereka harus terus didukung, didampingi, dan diberdayakan karena di tangan merekalah ekonomi bangsa ini bertumpu. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, bahkan bisa menjangkau daerah lain di Riau,” ungkapnya dalam sambutan pembuka.

Antusiasme peserta terasa sejak awal sesi ketika Bapak Tarno, perwakilan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Pekanbaru yang juga kader KAGAMA, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat bangga kegiatan seperti ini muncul dari inisiatif kampus dan alumni. UMKM bukan hanya perlu akses modal, tapi juga wawasan, inovasi, dan keberanian untuk beradaptasi. Kolaborasi seperti ini sangat strategis,” ujarnya, disambut tepuk tangan peserta.
Salah satu sesi yang paling menyita perhatian peserta adalah pemaparan dari Ibu Tirta Meyrizka, seorang praktisi keamanan siber dari Ruqun, penerima hibah Asia Foundation melalui Yayasan Mien R. Uno, dan juga kader KAGAMA. Ia membuka mata para pelaku UMKM terhadap ancaman siber yang sering kali luput dari perhatian pelaku usaha kecil. “Banyak pelaku UMKM yang aktif di media sosial dan marketplace, tapi tidak sadar bahwa datanya rentan disalahgunakan. Perlindungan akun, privasi konsumen, dan keamanan transaksi digital adalah hal mendasar yang wajib dikuasai,” tuturnya. Ia bahkan mengajak peserta untuk mencoba langsung simulasi pengamanan akun dan cara mengenali phising.
Di sesi berikutnya, Bapak Andiko Perdana dari Badan Standardisasi Nasional menyoroti pentingnya standardisasi dan sertifikasi bagi produk UMKM. “Kalau ingin produk kita naik kelas, kita harus siap mengikuti standar. Ini bukan soal formalitas, tapi tentang menjaga kualitas, konsistensi, dan membangun kepercayaan pasar,” katanya. Ia membagikan contoh-contoh UMKM yang berhasil menembus pasar nasional bahkan ekspor berkat sertifikasi yang tepat. “Jangan takut dengan kata ‘standar’. Kami siap bantu bimbing jika pelaku usaha serius ingin berkembang,” lanjutnya memberi semangat.
Lebih jauh lagi, Bapak Syahrial, General Manager PT Tirta Siak, menyoroti keterkaitan UMKM dengan isu ketahanan air dan pangan. “Banyak orang belum sadar, UMKM itu bagian penting dalam rantai distribusi pangan. Kalau UMKM lokal kuat, distribusi jadi lebih pendek, kualitas terjaga, dan ketahanan kita terhadap krisis pun meningkat,” jelasnya. Ia menekankan bahwa sinergi antara industri besar, pemerintah, dan UMKM adalah kunci menciptakan sistem ekonomi lokal yang tangguh dan adil.

Sesi pelatihan juga diisi oleh Bapak Mahmud Chairi, ST dari Rumah BUMN yang membawakan materi tentang teknik pengemasan produk yang efektif dan berdaya tarik tinggi. Dalam penjelasannya, ia menyampaikan bahwa kemasan bukan hanya soal estetika, tetapi juga menyangkut persepsi pasar dan daya saing produk. “Packaging yang baik itu seperti senyum pertama. Ia bisa membuat konsumen jatuh cinta sebelum mencicipi isinya,” ucapnya sambil menunjukkan contoh kemasan produk yang berhasil menembus retail modern.
Mengakhiri rangkaian pelatihan, Ibu Normala, S.Pd, dari Bank Sampah Dalang Collection memukau peserta dengan gagasan bahwa limbah pun bisa jadi peluang ekonomi. Ia berbagi pengalaman sukses mengolah sampah rumah tangga menjadi produk bernilai jual tinggi. “UMKM bisa sekaligus jadi penyelamat lingkungan. Bayangkan, dari bungkus kopi bisa jadi tas etnik. Ini bukan cuma kreatif, tapi juga berdampak,” ujarnya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIR, Prof. Eva Sundari, menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kampus tidak boleh hanya bicara dalam ruang kelas. Mahasiswa dan dosen harus hadir dalam denyut kehidupan masyarakat. Ini bukti bahwa akademisi UIR tidak hanya berpikir untuk internal kampus, tapi juga hadir dalam pembangunan kualitas hidup masyarakat, khususnya para pengusaha UMKM,” tuturnya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi, FEB UIR , Aidin, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa kegiatan ini melebihi ekspektasi. “Dari awal, target kami hanya 150 peserta. Tapi yang mendaftar mencapai 230 orang, dan semuanya dapat bertahan sampai akhir acara. Ini menunjukkan bahwa pelatihan semacam ini benar-benar dibutuhkan. Ke depan, kami ingin membangun program lanjutan seperti mentoring dan pendampingan secara periodik,” ungkapnya.
Pelatihan UMKM Masa Depan ini bukan hanya soal transfer ilmu, melainkan gerakan kolektif untuk mendorong UMKM Pekanbaru agar semakin percaya diri menghadapi tantangan global. Dengan semangat gotong royong dari alumni, mahasiswa, dosen, praktisi, dan pemerintah, pelaku UMKM tidak lagi berjalan sendiri mereka kini punya jejaring yang siap menopang, mendorong, dan mendampingi dalam setiap langkahnya.
Profil Singkat KAGAMA UIR
KAGAMA UIR (Keluarga Alumni Gadjah Mada Komisariat Universitas Islam Riau) adalah wadah berkumpulnya para alumni Universitas Gadjah Mada yang saat ini mengabdi sebagai dosen, peneliti, dan penggiat sosial di lingkungan UIR. KAGAMA UIR menjalankan program-program yang berfokus pada tiga bidang utama: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan semangat ngayomi, ngayahi, dan ngemong, KAGAMA UIR aktif menjembatani dunia akademik dengan kehidupan nyata masyarakat, termasuk melalui inisiatif-inisiatif seperti pelatihan UMKM, beasiswa, serta pendampingan masyarakat berbasis keilmuan.