
Akar Kampus, Sayap Karier: Kepemimpinan Autentik di Era Transformasi
YOGYAKARTA, KAGAMA.ID — Kampus bukan sekadar ruang belajar, tetapi tempat menanam nilai dan menumbuhkan sayap karier. Pesan ini mengemuka dalam Workshop Leadership KAGAMA 2025 yang digelar di Yogyakarta, Minggu (9/11), menghadirkan Prof. Anwar Sanusi, Ph.D, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Dalam paparannya bertajuk University Roots, Career Wings: Leadership Skill for the Next Career Leap, Anwar menekankan pentingnya kepemimpinan yang berakar pada nilai-nilai kampus—integritas, tanggung jawab, dan kepedulian sosial—serta bersayap pada keberanian melangkah dan kemampuan memimpin.
“Kepemimpinan diukur bukan dari seberapa tinggi kita terbang, tapi seberapa besar manfaat yang kita tebarkan,” ujar Anwar.
Kepemimpinan Autentik untuk Generasi Digital
Di tengah dominasi generasi milenial dan Gen Z yang kini mencakup lebih dari separuh populasi Indonesia, Anwar menegaskan bahwa kepemimpinan autentik tetap relevan. Pemimpin masa kini dituntut memiliki positive psychological capital, kesadaran diri, regulasi diri, dan proses kepemimpinan yang memberi teladan serta dukungan sosial yang positif.

“Generasi digital tetap membutuhkan pemimpin yang memberi pengakuan, umpan balik langsung, dan ruang otonomi. Mereka menghargai transparansi, inklusivitas, dan keseimbangan hidup,” katanya.
Menjawab Perubahan dengan Kolaborasi
Transformasi digital, kecerdasan buatan, dan ekonomi hijau mengubah lanskap dunia kerja. World Economic Forum memproyeksikan 85 juta pekerjaan akan hilang, namun 97 juta pekerjaan baru akan muncul. “Kita butuh pemimpin yang adaptif, visioner, dan berkarakter,” tegas Anwar.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi tiga pihak—pemerintah, dunia pendidikan, dan dunia usaha—dalam menyiapkan lulusan yang siap kerja, inovatif, dan kontributif. Program pemagangan nasional dan platform digital seperti SIAPkerja dan MagangHub menjadi jembatan antara kampus dan dunia kerja.
Pesan untuk Alumni Muda KAGAMA
Menutup sesi, Anwar menyampaikan pesan mendalam kepada alumni muda UGM: “Kepemimpinan bukan tentang siapa yang tercepat, tapi siapa yang tetap membawa nilai meski dalam badai. Tetap rendah hati saat sukses, tangguh saat diuji, dan jadilah pembawa manfaat di mana pun berada.”
Nilai-nilai kampus, menurutnya, harus terus hidup dalam diri alumni: berpikir kritis, bertindak arif, dan mengabdi dengan hati.