
Kepemimpinan Berakar Nilai, Terbangkan Karier Generasi Muda
YOGYAKARTA, KAGAMA.ID— Kepemimpinan sejati tidak lahir dari jabatan, melainkan dari nilai dan karakter yang tertanam sejak dini. Pesan ini ditegaskan oleh R.A. Yashinta Sekarwangi Mega, Anggota DPD RI Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2024–2029, dalam forum Leadership Skill for the Next Career Leap yang digelar oleh KAGAMA, Minggu (9/11), di Yogyakarta.

Dalam paparannya, Yashinta mengangkat konsep “University Roots, Career Wings”, yang menekankan pentingnya kampus sebagai tempat berseminya nilai-nilai dasar kepemimpinan. “Disiplin, integritas, tanggung jawab, dan kerja sama adalah akar yang saya tanam di UGM. Dari sanalah kepemimpinan tumbuh,” ujarnya.
Kepemimpinan yang Berakar, Bukan Sekadar Jabatan
Yashinta menekankan pentingnya rooted leadership—kepemimpinan yang berakar pada nilai dan prinsip, bukan sekadar posisi. “Kepemimpinan bukan tentang siapa yang paling tinggi, tapi siapa yang paling berdampak,” katanya, mengutip Bung Karno: “Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum itu tersebar.”

Nilai-nilai yang diperoleh dari kampus, menurutnya, menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan dunia kerja. Pengalaman organisasi, kegiatan sosial, dan riset menjadi ruang latihan kepemimpinan yang otentik dan kolaboratif.
Kepemimpinan sebagai Pembeda Karier
Dalam era kompetisi global, kepemimpinan menjadi career differentiator. Yashinta menekankan pentingnya self leadership—kemampuan mengenali potensi dan kelemahan diri, mengelola waktu dan emosi, serta membangun growth mindset. Di sisi lain, social leadership menuntut kemampuan komunikasi efektif, empati, dan kolaborasi lintas tim.

“Pemimpin yang strategis harus visioner, adaptif, dan berani mengambil keputusan berbasis data dan nilai,” ujarnya. Kepemimpinan yang kuat, lanjutnya, akan meningkatkan career visibility dan membuka peluang promosi.
Personal Branding dan Jaringan Positif
Yashinta juga menyoroti pentingnya personal branding yang kuat dan konsisten. “Tunjukkan keunikan dan nilai personal Anda. Jadilah problem solver, bukan sekadar task completer,” pesannya.

Ia mendorong generasi muda untuk membangun reputasi profesional berbasis integritas dan kinerja, serta memperluas jaringan yang positif. “Karier bukan hanya tentang kompetensi, tapi juga tentang kontribusi dan kolaborasi,” tegasnya.
Dari Kampus ke Parlemen
Sebagai alumni UGM dan Universitas Indonesia, serta lulusan program internasional di Sciences Po Paris dan London School of Economics, Yashinta menjadi contoh nyata bagaimana nilai kampus dapat menjadi fondasi kepemimpinan publik. Kini, sebagai anggota DPD RI dan Presidium Kaukus Perempuan Parlemen RI, ia terus mendorong peran generasi muda dalam kepemimpinan nasional.
“UGM telah membentuk saya menjadi pribadi yang berpikir kritis, bertindak arif, dan mengabdi dengan hati. Kini saatnya kita semua menebarkan manfaat, di mana pun kita berada,” pungkasnya.