Oleh: Humas Kagama Kediri Raya
Kediri – KAGAMA Kediri Raya mengawali tahun 2025 dengan menggelar kegiatan gathering dan donor darah di Green Resto & Cafe Banaran, Kediri, Minggu (5/1). Acara bertujuan sebagai upaya konsolidasi internal, semakin mempererat jalinan silaturahmi antar anggota, sekaligus kontribusi nyata kepada masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan darah di Kediri. Acara gathering diikuti oleh kurang lebih 80 orang, dan peserta donor darah sekitar 30 orang.
Ketua Kagama Kediri Raya, Adhi Kristanto
Ketua Kagama Kediri Raya, Adhi Kristanto, menyatakan Kagama Kediri Raya adalah wadah bagi alumni UGM yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Kediri. Kegiatan kali ini selain untuk mempererat kebersamaan anggotanya yang berada di dua daerah tersebut, juga menjadi momentum awal untuk menyusun program kerja sepanjang tahun 2025.
“Kami juga tidak lupa menggelar bakti sosial untuk mewujudkan asas migunani. Baksos donor darah kami pilih karena kebutuhan darah di Kediri masih cukup tinggi,” terangnya.
Adhi mengungkapkan, salah satu hal menarik dalam kegiatan kali ini adalah peluncuran Kagama Muda Kediri. Kelompok tersebut diharapkan menjadi ujung tombak regenerasi organisasi. Ia yakin Kagama Muda Kediri akan menjamin kelangsungan hidup organisasi Kagama di masa depan, karena mereka adalah anak-anak muda potensial yang perlu ruang untuk beraktualisasi.
“Peran pemuda dalam menjaga eksistensi organisasi sangat penting. Dengan adanya Kagama Muda, berbagai program dan kegiatan yang dirancang dapat terus relevan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Adhi menambahkan, selain penguatan internal dan regenerasi, Kagama Kediri Raya juga tengah mempersiapkan pengembangan koperasi sebagai roda penggerak ekonomi organisasi. Koperasi diharapkan mampu menyejahterakan anggota dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kediri Raya.
Ia menjelaskan, koperasi nantinya akan bergerak pada berbagai sektor, seperti produksi, jasa, dan perdagangan. Pihaknya ingin memaksimalkan potensi seluruh anggota, mulai dari pertanian hingga pengelolaan event organizer (EO).
“Sentuhan teknologi tak boleh dilupakan. Untuk menjual produk-produk hasil usaha anggota, selain dengan sistem penjualan fisik biasa, juga harus memanfaatkan platform e-commerce,” tuturnya.
Meski demikian, Adhi menegaskan bahwa setiap langkah pengembangan koperasi dilakukan dengan perhitungan matang. Karena melibatkan uang anggota, maka pihaknya harus memastikan bahwa setiap kegiatan memiliki tingkat visibilitas yang jelas agar tidak menurunkan kepercayaan.
“Dengan semangat ‘guyub rukun migunani’,” kami berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif, baik melalui penguatan internal organisasi maupun aksi nyata bagi masyarakat. Kegiatan gathering dan donor darah kali ini menjadi langkah awal untuk mencapai tujuan tersebut di tahun 2025,” pungkasnya