Oleh: Humas Kagama Balikpapan
Universitas Gadjah Mada (UGM) pada bulan April 2022 mendapat penghargaan World Intellectual Property Organization (WIPO) Intellectual Property Enterprise Medal karena dinilai berhasil menghilirkan sejumlah riset dan inovasi ke industri dan masyarakat. Hingga saat ini tercatat sebanyak 25 paten telah berhasil dihilirkan UGM bekerja sama dengan mitra industri. Pada tahun 2021 tercatat 143 permohonan paten baru, meningkat dari tahun 2020 yang berjumlah 141 permohonan.
Peningkatan jumlah permohonan paten tersebut memang tidak lepas dari kebijakan Direktorat Penelitian UGM yang selama ini memfasilitasi pendanaan dan kerja sama penelitian baik yang dikelola oleh Direktorat Penelitian UGM maupun fakultas atau sekolah seiring meningkatnya jumlah penelitian terapan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mendorong agar hasil riset yang dilakukan di perguruan tinggi dapat memberikan hasil nyata bagi masyarakat dan industri melalui hilirisasi. Hilirisasi tidak harus selalu berakhir di industri atau komersialisasi, akan tetapi riset tidak bisa dilepaskan juga dari misi pengabdian kepada masyarakat.
Di dalam konteks Tridarma Perguruan Tinggi, kegiatan pengabdian tidak kalah penting jika dibandingkan dengan kegiatan pendidikan dan penelitian. Karena itu, porsi perhatian yang diberikan bagi pengembangan kegiatan pengabdian juga sepatutnya sama besar dengan dua darma lainnya. Prinsip-prinsip dasar pengabdian masyarakat adalah bermitra, sinergi, multi disiplin dan hasil nyata.
“KAGAMA Kaltim sebagai bagian dari kehidupan kampus, merasa terpanggil menjadi mitra strategis dalam usaha hilirisasi produk intelektual dan riset yang dimiliki oleh UGM,” ungkap Ketua Pengda KAGAMA Kalimantan Timur, Fauzul Idhi atau akrab disapa Didiek Anggrat di sela-sela kegiatan penandatangan kesepakatan bersama dan Pelatihan Teknologi Pemanen Air Hujan “Gama Rain Filter” di Aula SMPIT Istiqamah YPAIT Balikpapan, Jumat (17/2/2023).
Sekedar informasi teknologi yang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat tersebut adalah hasil karya dari Prof. Dr-Ing. Ir. Agus Maryono, akademisi yang saat ini menjabat Dekan Sekolah Vokasi UGM.
“Kerjasama dalam kerangka Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah tersebut menjadi percontohan KAGAMA dalam membuka ruang pengabdian masyarakat terkait hilirisasi produk intelektual dan riset ke lingkungan pendidikan menengah, selain yang sebelumnya sudah sering kami adakan langsung ke tengah masyarakat desa,” imbuh Didiek.
Pelatihan yang berlangsung hanya satu hari tersebut diikuti oleh pendidik dan tenaga kependidikan beserta para pimpinan sekolah. Kesepahaman Bersama (MoU) ditandatangani oleh Kepala Sekolah SMPIT Istiqamah YPAITB, Yunita Purnama dan Ketua Pengda KAGAMA Kalimantan Timur, disaksikan Ketua Pengcab KAGAMA Balikpapan, Yuniar Surindrasworo yang turut hadir.
Yuniar mengatakan, UGM sebagai institusi pendidikan tinggi tertua dan terbesar memiliki ratusan atau mungkin ribuan produk intelektual dan riset. Selain dirasakan sendiri manfaatnya oleh UGM, tentu sayang sekali bila hanya berhenti di dalam lingkungan kampus semata.
“Untuk itu KAGAMA mengundang para peneliti-peneliti lain di UGM untuk mengimplementasikan atau menghilirikan karya intelektual khususnya yang langsung punya dampak di masyarakat untuk bersama kita turunkan melalui implementasi pengabdian masyarakat di daerah,” pungkas Yuniar.