Oleh: Humas Kagamahut
Pada hari Senin (21/11/2022) gempa berkekuatan magnitudo 5,6 dengan kedalaman 10 km mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Saking kuatnya guncangan yang ditimbulkan, gempa bisa dirasakan hingga sampai ke Lampung. Tercatat ratusan orang meninggal dan hilang, serta tak terhitung mereka yang kehilangan tempat tinggalnya sehingga harus mengungsi.
Gempa yang menimpa Cianjur telah membangkitkan rasa kesetiakawanan dan kepedulian bersama dari banyak unsur masyarakat. Salah satu pihak yang merasa terpanggil memberikan bantuan adalah alumni Fakultas Kehutanan UGM (KAGAMAHUT). Berkolaborasi dengan anggota Kagama lain yang bekerja di bidang kehutanan, KAGAMAHUT bertekad untuk terjun langsung ke lapangan membantu korban gempa Cianjur.
Koordinasi dilakukan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mengingat lokasi gempa berada di sekitar areal konservasi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), yang mana KLHK membuka posko induk lapangan. Dari pendataan Balai Besar TNGGP, tercatat ada 9 desa penyangga serta 34 anggota keluarga rimbawan (PNS, PPNPN dan pensiunan) yang terdampak, dan inilah yang menjadi sasaran target bantuan para rimbawan.
Pada hari Sabtu (26/11/2022), secara simbolis bantuan KAGAMAHUT diserahkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK, Dwi Januanto Nugroho (alumnus FKT), dan diterima oleh Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo. Turut mendampingi dalam penyerahan bantuan tersebut yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE LHK, Suharyono (alumnus Fakultas Hukum), Direktur Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem, Ammy Nurwati (alumnus FKT), dan Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Belinda A. Margono (alumnus FKT).
Keesokan harinya, Minggu (27/11/2022), tim KAGAMAHUT Peduli Korban Gempa Cianjur bersama tim TNGGP berangkat menuju Kampung Cijoho, Desa Buniasih, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, untuk mengantar langsung bantuan yang dimuat dalam dua mobil patroli double cabin dan satu minibus. Loading bantuan dalam kendaraan tertutup tersebut sengaja dilakukan mengingat perjalanan menuju lokasi cukup jauh dan harus melewati daerah lain yang juga terdampak gempa.
Kampung Cijoho dengan penduduk 256 jiwa (63 KK), adalah salah satu dari 9 desa penyangga TNGGP yang langsung terdampak gempa. Desa ini cukup terpencil, jauh dari akses jalan yang menghubungkan Cianjur dengan Sukabumi.
“Untuk masuk ke desa ini, kita harus berkendara melalui jalan menanjak, berbatu, tidak rata dan hanya pas untuk satu kendaraan roda empat, jadi tidak bisa berpapasan. Berpapasan dengan kendaraan roda dua pun sangat sulit, salah satu kendaraan harus berhenti mengingat sisi jalan ada saluran air, dinding tebing atau semak belukar yang lebat. Juga terdapat beberapa longsoran ringan dari tebing pinggir jalan. Kampung ini memang tidak mudah dijangkau dan berbatasan langsung dengan wilayah TNGGP, namun merupakan desa termudah aksesnya dibandingkan 8 desa penyangga lainnya,” jelas Belinda. A. Margono.
Belinda menambahkan, keadaan desa juga cukup memprihatinkan. Bangunan-bangunan yang masih berdiri pun sudah tidak aman untuk ditinggali, dan penduduk akhirnya memilih tinggal di tenda-tenda seadanya yang dibangun di daerah yang terbuka. Terlebih dengan masih adanya gempa susulan, walaupun lebih ringan. Bahkan ketika di lokasi, tim KAGAMAHUT juga ikut merasakan getaran gempa ringan dua kali.
Di Kampung Cijoho, KAGAMAHUT menyalurkan bantuan berupa 500 kg beras, minyak goreng, air mineral, susu siap minum, makanan siap makan seperti abon & sarden, telur, bubur dan biskuit bayi, pakaian bayi, pakaian dalam, peralatan mandi, obat-obatan, dll. Jenis bantuan tersebut sudah disesuaikan dengan informasi yang didata oleh Balai Besar TNGGP, di mana salah satunya adalah banyaknya anak-anak kecil di desa terdampak tersebut.
Selain bantuan yang diserahkan untuk Kampung Cijoho, KAGAMAHUT juga menyerahkan 500 kg beras dan minyak goreng untuk disalurkan melalui Posko Induk Lapangan KLHK di Balai Besar TNGGP. Selain itu masih terus dilakukan penggalangan dana bantuan oleh KAGAMAHUT yang distribusinya nanti tetap berkoordinasi dengan Balai Besar TNGGP.
“KAGAMAHUT membuka dompet peduli korban gempa Cianjur yang akan disalurkan kepada mereka yang terdampak gempa. Bagi rekan-rekan yang ingin berdonasi silakan transfer ke rekening Kagamahut Peduli Gempa Cianjur pada Bank Mandiri No. Rek. 1020004597511 atas nama Saptuti Gamayanti,” pungkas Belinda.