Tim Bimasakti UGM merupakan tim formula mahasiswa Indonesia pertama dari Universitas Gadjah Mada yang dibentuk pada 26 November 2010. Nama Bimasakti sendiri diambil dari tokoh pewayangan bernama Bima yang mempunyai karakter pemberani, tangguh, dan jujur.
Tim Bimasakti diprakarsai oleh mahasiswi teknik mesin dan pertama kali mengikuti kompetisi Formula Society of Automotive Engineers (Formula SAE) pada tahun 2011. Pembentukannya berawal dari keinginan mahasiswa teknik mesin untuk berprestasi di tingkat internasional.
Setelah melalui proses sangat panjang, akhirnya tim Bimasakti mampu menciptakan mobil balap sejenis mobil Formula 1 dengan 90 persen komponen buatan sendiri. Dan pada Juli 2022, Bimasakti akan mewakli Indonesia mengikuti persaingan balap di Belanda dalam event Student Formula.
Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo yang sedang melakukan kunjungan di Yogyakarta, menyempatkan diri menengok bengkel pembuatan Bimasakti di Fakultas Teknik UGM, Minggu (15/5/2022). Ia berjumpa langsung dengan anak-anak hebat yang berada di balik proyek itu, dan memberikan support secara penuh.
“Ini keren sekali, karya anak bangsa dari mahasiswa UGM yang mampu merancang sendiri sebuah mobil Formula 1. Mereka adalah generasi kesebelas yang meneruskan karya senior mereka. Saat ini mereka sudah masuk ranking 114 dari seluruh negara. Mereka akan mengikuti perlombaan tingkat internasional di Belanda pada bulan Juli nanti, dan tentu kita harus memberikan support,” ujar Ganjar.
Ganjar menambahkan, program riset and development semacam ini memang harus diberikan dukungan. Anak-anak muda yang penuh inovasi ini harus didampingi, entah dari pihak universitas, pemerintah, perusahaan, atau masyarakat.
“Biasanya kendalanya adalah anggaran, maka CSR perusahaan besar bisa diarahkan ke sini,” imbuhnya.
Ganjar berharap agar Bimasakti menjadi juara dalam ajang Student Formula di Belanda nanti. Tak lupa ia juga mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan.
“Mudah-mudahan bisa juara. Tapi mereka butuh dukungan kita semua. Sekarang yang dibutuhkan dukungan finansial, karena yang lain rasanya sudah oke. Ini harus dikembangkan untuk mewujudkan teknologi transportasi di masa depan. Mereka sudah buktikan, membuat mobil balap dengan segala inovasinya. Menurut saya hebat sekali,” pungkas Ganjar.
Sementara itu, Kapten Tim Bimasakti UGM Generasi 11, Aditya Maheranta mengatakan pada bulan Juli nanti timnya akan ikut kegiatan di Belanda. Itu perlombaan keteknikan antar mahasiswa dari berbagai negara.
“Yang dilombakan adalah rancang bangun mobil, kecepatan mobil, performance dan dari segi bisnis,” kata Adit.
Adit melanjutkan, sebenarnya tahun ini ada tiga perlombaan yang bisa diikuti, yakni di Austria, Belanda dan Hungaria. Namun karena keterbatasan dana, pihaknya hanya memilih Belanda.
“Untuk itu kami sangat berharap dukungan semua pihak. Dari beberapa kementerian sudah membantu, dari kampus juga termasuk dari masyarakat. Namun kami tetap butuh suport agar ini bisa lebih dikembangkan lagi,” ucap Adit.
Adit sangat mengapresiasi atas kunjungan Ganjar dan juga berterimakasih atas segala dukungannya. Ia menilai, sebagai ketua Kagama, Ganjar telah memberikan perhatian yang sangat baik pada adik-adik di kampusnya.
“Harapannya dengan pak Ganjar datang berkunjung ke bengkel kami, dapat membuka wawasan kepada masyarakat luas bahwa di UGM ada kegiatan seperti ini. Dan dengan riset kami yang terus bergulir, harapannya juga bisa mendapatkan dukungan yang semakin meluas dari semua pihak,” pungkas Adit.