Pagelaran Seni Budaya & Malam Alumni Dies Natalis ke‑76 UGM: “Nafas Bangsa” dalam Semangat Kebersamaan
YOGYAKARTA — Malam yang memukau tersaji dalam Pagelaran Seni Budaya & Malam Alumni Dies Natalis ke‑76 Universitas Gadjah Mada (UGM), yang digelar di Joglo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) pada Sabtu, 13 Desember 2025. Sekitar 400 peserta, terdiri dari alumni lintas generasi, sivitas akademika, dan tamu undangan, berkumpul dalam momen penuh keakraban dan apresiasi budaya.
Tema & Semangat Bersama
Malam Alumni kali ini mengusung tema “Nafas Bangsa”, selaras dengan nuansa Kampus Sehat, Pilar Ketahanan Negeri. Tema tersebut tercermin dalam rangkaian seni dan budaya yang dirancang untuk merajut kebersamaan melampaui batas disiplin akademik dan latar belakang.
Prof. drg. Suryono, ketua panitia, menyatakan: “Kampus yang sehat tidak hanya melalui prestasi akademik, tetapi juga relasi sosial, kebudayaan, dan nilai kebersamaan yang terus dijaga.”
Nilai Guyub, Rukun, Migunani
Ketua Umum PP Kagama, Dr.(H.C.) Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa malam ini menjadi ruang refleksi sekaligus pengobatan semangat bagi alumni: “Tanpa UGM, kita tidak akan berkumpul di sini sebagai satu keluarga besar. UGM sebagai universitas kerakyatan harus terus menjadi pengingat akan asal‑usul dan tanggung jawab kita.”
Senada, Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, Ph.D., menegaskan bahwa Malam Alumni adalah agenda strategis untuk memperkuat jejaring dan memperbesar dampak alumni: “Alumni adalah aset berharga UGM karena karya dan kontribusinya mewujudkan nilai Tridharma Perguruan Tinggi.”
Panggung “Nafas Bangsa”
Pagelaran “Nafas Bangsa” menyuguhkan berbagai elemen seni: musik, tari, hingga representasi progres mahasiswa dan alumni dalam pembangunan bangsa. Pertunjukan menggambarkan perjalanan kampus sampai kontribusi alumni bagi Indonesia mandiri dan berdaya saing.
Selain itu, dalam rangka Nitilaku 2025, diselenggarakan Pagelaran Wayang Kulit “Rajamala Ruwat” di Joglo GIK pada Minggu malamnya. Enam dalang dari sivitas UGM dan Kagama menghadirkan lakon penuh muatan filosofi Jawa, lengkap dengan karawitan tradisional