
Rockheads ’95: Tiga Dasawarsa Satu Rasa Teknik Geologi Angkatan 1995
Yogyakarta – Teknik Geologi angkatan 1995 yang melabeli dirinya sebagai Rockheads ’95 pada Sabtu dan Minggu kemarin (26 & 27 Juli 2025) ber-reuni. Tiga puluh tahun telah berlalu saat kami semua diterima menjadi keluarga besar Teknik Geologi FT UGM, berkuliah, lulus, terpencar ke seluruh penjuru tanah air bahkan ada yang berkarya di beberapa belahan benua lain.
Kini kami kembali ke Djogja. Kembali sejenak untuk bersua.
Dari 71 orang mahasiswa di tahun pertama (14 diantaranya perempuan), tinggal 61 di tahun kedua. Dalam perjalanannya telah lima orang mendahului menghadap Sang Pencipta, tinggalah kini 56 anggota Rockheads ’95. Dan dalam kesempatan ini 38 diantaranya bisa hadir ke Jogja.

Berfoto bersama di awal hari, 26 Juli 2025, di depan kampus tercinta, Departemen Teknik Geologi (DTGL) FT UGM
Kami kembali menengok kampus Sabtu pagi, melihat perkembangan kampus yang luar biasa dan disambut Pak Kadep Dr. Agung Setianto dan Pak Wadek Prof. Sugeng Sapto Suryono. Rockheads ’95 berkesempatan memberikan sedikit kenang-kenangan untuk para dosen aktif, berupa sponsorship kemeja lapangan, yang digunakan untuk membersamai adik-adik mahasiswa yang sedang latihan pemetaan mandiri di bulan Juli ini.
Kampus SGLC FT UGM berlantai sebelas yang sangat megah terlihat di kejauhan saat kami berfoto dengan latar belakang Tugu Teknik. Sesi foto dan video pun tak kalah meriah saat kami semua meneriakkan yel: Tiga Dasawarsa Satu Rasa. Ya sudah tiga puluh tahun kami bersama dan masih mempunyai rasa yang sama. Rasa persahabatan, kebersamaan dan terutama rasa syukur bahwa kami telah melewati masa perjuangan selama menjadi Gadjah Mada Muda Geologi.

Audiensi dengan Kepala Departemen Teknik Geologi (DTGL) FT UGM, Dr. Agung Setianto, ST., M.Si dan Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan FT UGM, Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, ST., MT., IPU., ASEAN. Eng di Ruang Kelas DTGL
Peserta kemudian mengobati rasa kangen terhadap beberapa menu masakan saat kuliah di Djogja seperti ayam goreng Ninit, gudheg dll. Sholat jamaah dhuhur di Masjid Al Mustadam FT UGM menjadi tempat kami bersujud dan istirahat siang itu. Masjid yang sekarang terlihat luas, sejuk dan artistik.
Nah, momen yang juga dinantikan oleh peserta pun tiba. Kami dibagi menjadi beberapa rombongan. Kemudian rombongan itu berpencar menuju seantero Djogja. Mereka berpencar bukan untuk pelesiran. Namun untuk kembali menghadap wajah-wajah teduh dari bapak-bapak dosen purna. Yang tak pernah lelah memberikan ilmu dan doa penuh berkah. Kepada kami murid-muridnya, saat masih sekolah ataupun ketika kami sudah tak menginjak bangku kuliah. Cerita hangat mengalir dan kisah-kisah pun diuntai. Sungkem takdzim dan sedikit kenang-kenangan dari kami rasanya tak pernah akan mampu menggantikan kebaikan beliau-beliau kepada kami.

Mengunjungi dosen-dosen purna bakti ke rumah beliau masing-masing dan berbagi kisah dan pengalaman kepada Pengurus HMTG (Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi) FT UGM
Perut yang lapar obatnya makan. Hati yang rindu obatnya bertemu.
Maka kami tuntaskan kerinduan akan cerita perjalanan kami semua di resto Desa Palagan. Makan malam dengan menu tradisional ditemani segerobak angkringan dan kambing guling membuat cerita mengalir tak berujung. Canda tawa pun merebak disisipi doorprice dari panitia untuk peserta yang “Ter”. Ada kategori peserta yang terjauh (dari Angola dan Brisbane), terniat (perjalanan mobil 3 hari 3 malam menuju lokasi), anggota keluarga terbanyak yang datang dan lain-lain. Pada momen ini kami semua dikejutkan dengan datangnya anggota Rockheads yang telah menghilang puluhan tahun dari radar kami. Diam-diam ada anggota Rockheads yang berusaha menghubungi mereka dan tak dinyana muncullah mereka tiba-tiba ke tengah kerumunan kami. Pelukan dan jabat erat diiringi butiran air mata menandai bertemunya kembali kami dengan the lost Rockheads.

Malam Keakraban: Makan malam bersama seluruh peserta dan keluarganya, diiringi musik dan berbagai rangkaian acara termasuk Peluncuran Buku kenang-kenangan Reuni 30 tahun, berjudul “Tiga Dasawarsa Satu Rasa Rockheads ’95.
Pada momen ini pula panitia meluncurkan buku Rockheads ’95: Tiga Dasawarsa Satu Rasa. Buku setebal 300 halaman berisi cerita dari Rockheads ’95 yang mengisahkan suka duka dan berbagai macam kenangan dituliskan dengan begitu jujur oleh kami semua. Peristiwa boleh berlalu tapi kami semua akan mengingatnya selalu.
Momen “kursi panas” saat acara untold story menjadi momen penuh ketegangan dan gelak tawa. Tegang bagi yang ditarik dan duduk di tengah serta harus mau menjawab pertanyaan apa saja dari teman-teman. Pertanyaan kopong (tak bermutu dan tak ada isi hehehe) pun meluncur, dijawab dengan jawaban yang juga sama-sama kopong, hak … hak … hak…. Dinihari menjelang dan kami beringsut menuju Hyatt Regency tempat kami semua menginap dan bersiap menyambut acara esok hari.
Jogja Utara di Minggu pagi nampak cerah. Setelah kami sarapan dan berfoto-foto maka meluncurlah kami semua ke arah Merapi. Gunung yang tak pernah pudar memberikan wibawa dan kesejukan kepada warga Djogja dan juga semua mahasiswa yang pasti pernah menginjak terasnya, Kaliurang. Kami pun larut dalam kegiatan adventure lava tour. Pak Ton dan Mas Gushend berkenan membersamai kami dalam acara tersebut.

Acara Hari ke-2, Minggu, 27 Juli 2025, Jeep Merapi Lava tour, mengunjungi antara lain Bunker Kali Adem dan Museum Petilasan Mbak Maridjan
Siang menghampiri ketika kami semua menyelesaikan rangkaian acara reuni 30 tahun kami. Peluk erat dan jabat tangan hangat menandai perpisahan kami kembali. Kami berpisah namun kami berjanji. Untuk tetap menjaga silaturahmi. Saling mendoakan kawan seperjuangan kini atau nanti. Dan berjanji untuk saling mengulurkan tangan kepada yang sedang diuji. Diuji oleh keterbatasan atupun ketidakberuntungan. Yang kadang datang kepada siapa saja tanpa pemberitahuan dan perhitungan. Kepada merekalah semestinya kami lebih peduli.
Selamat tinggal Djogja dan selamat jalan kawan-kawan. Bertemu lagi kita insya Alloh di waktu-waktu mendatang.
Teriring doa untuk kita semua dan keluarga besar Kageogama semoga senantiasa diberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan dan umur panjang yang penuh berkah dan manfaat. Aamiin yaa robbal ‘alamin.
Love Djogja and U.
Salam hangat untuk semua.
-Sarju Winardi-