Reuni 40 Tahun Geo83 UGM, Usung Spirit Pengabdian

Alumni Teknik Geologi UGM angkatan 1983 atau Geo83 UGM menggelar puncak acara 40 tahun kebersamaan dengan tema “Malam Spirit Pengabdian” di Selasar gedung SGLC, Fakultas Teknik UGM, Sabtu (30/9). Sebelumnya, sesuai dengan tema reuni yaitu spirit berbagi, Geo83 mengadakan kegiatan bakti sosial, yaitu pembuatan protesa mata, gigi, dan hidung bagi warga kurang mampu di Klaten.

Foto: Wawan Kartyawan

Puluhan warga Geo83 yang hadir semua larut dalam kemeriahan acara. Mereka menyanyi dan berjoget bersama dengan penuh kegembiraan. Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, yang diundang menghadiri acara, juga tak canggung-canggung ikut asyik ikut berdendang di atas panggung.

Ketua Geo83, Anif Punto Utomo mengucapkan rasa syukurnya karena puncak acara reuni 40 tahun akhirnya bisa berlangsung sukses dan lancar. Ia mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada kawan-kawan Geo83 dan semua pihak yang telah banyak membantu dari awal sampai acara berakhir.

Menurutnya, karena visi yang diusungnya pengabdian kepada sesama, selain menggelar kegiatan baksos di Klaten, Geo83 juga mengadakan event “Geo88 UGM Goes to Campus”. Mereka berbagi pengalaman pekerjaan kepada adik-adik mahasiswa jurusan geologi pada 15 perguruan tinggi meliputi 7 kota. Untuk Yogyakarta, yang beruntung mendapatkan kunjungan Geo83 adalah kampus UGM, UPN, IST-AKPRIND, dan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY).

Ketua Geo83 UGM, Anif Punto Utomo (tengah) (Foto: istimewa)

Anif menambahkan, reuni alumni geologi UGM yang diprakarsai angkatan 1983 membuka wawasan bagi mahasiswa tentang geothermal, minyak dan gas, mineral dan media komunikasi. Selain itu, mahasiswa geologi juga bisa bekerjasama dengan Geo83 untuk mendukung pembelajaran di luar kampus.

Sebab, selama kuliah mereka sudah mendapatkan teori. Lalu para alumni yang sudah bekerja membuka wawasan mahasiswa tentang peluang kerja ke depan bagi lulusan geologi. Apalagi, saat ini, ada 35 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Program Studi (Prodi) Geologi. Jika setiap perguruan tinggi rata-rata meluluskan 60 orang per tahun, maka setiap tahun ada sekitar 2.100 lulusan geologi.

“Apakah semua lulusan itu dapat tertampung di jalur yang terkait dengan geologi? Karena itu, kami merasa perlu menggelar acara terjun ke kampus. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan gambaran dan pengetahuan mengenai berbagai bidang pekerjaan geologi, termasuk peluang dan tantangan pada situasi terkini,” pungkas Anif.