Selasa (03/03/2020) di Gedung KPTU FK UGM digelar rapat koordinasi internal UGM – KAGAMA Kedokteran membahas isue genting yang sedang hangat jadi pembicaraan masyarakat yaitu tentang virus corona yang telah berjangkit sampai ke Indonesia. Beberapa pejabat penting mewakili rektorat hadir seperti Paripurna P. Sugarda (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama & Alumni), Danang Sri Hadmoko (Direktur Kemitraan, Alumni & Urusan Internasional UGM) & I Made Andi Arsana (Kasubdit Kerja Sama Internasional & Kepala Kantor Urusan Internasional UGM). Dari Fakultas Kedokteran hadir ibu dekan Ova Emilia didampingi 3 wakil dekan yaitu bidang SDM, bidang Kerjasama & Pengabdian Masyarakat serta bidang Kemahasiswaan & Alumni.
Rakor membahas bagaimana UGM merespon ancaman pandemi Covid-19 yang saat ini meresahkan masyarakat termasuk di lingkungan kampus. Untuk pencegahan di institusi UGM bagaimana penanganan terhadap tamu yang datang ke lingkungan kampus & juga staf UGM yang keluar, terus bagaimana pencegahan di tingkat fakultas itu semua akan dibuat SOP-nya apa saja yang dibutuhkan. Intinya adalah mencegah Covid-19 berkembang di lingkungan kerja seluruh kampus UGM.
Kemudian untuk pencegahan di masyarakat, salah satu tim respon Covid-19 UGM dokter Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D. yang biasa akrab disapa Doni mengatakan yang pertama harus dilakukan adalah carilah sumber informasi yang terpercaya & jangan asal percaya hoax atau isue tidak benar yang beredar di sosmed. Lalu masyarakat dimohon jangan panik karena Covid-19 adalah pada dasarnya bisa dicegah dan mempunyai tingkat fatalitas yang jauh lebih rendah dibanding penyakit flu lain seperti SARS dan MERS-CoV.
Juga jangan terjadi panic buying semisal membeli masker dalam jumlah banyak karena individu yang sehat tidak perlu memakai masker untuk mencegah penularan, disebabkan Covid-19 tidak menular langsung melalui udara tapi melalui droplet atau percikan cairan hidung dan ludah yang keluar setiap kali seseorang bersin atau batuk, dimana percikan tersebut mampu menularkan pada jarak 1-2 meter. Percikan tersebut juga dapat menempel di permukaan benda, seperti permukaan meja, pegangan pintu, dan benda lainnya. Seseorang dapat tertular apabila menyentuh benda tersebut kemudian mengusap ke wajah yaitu mulut, hidung dan mata. Masker hanya diperlukan untuk mencegah tersebarnya percikan dari individu yang sakit.
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan virus SARS CoV-2 dengan gejala umum gangguan saluran pernafasan akut (baik ringan maupun berat) yang meliputi demam, kelelahan, batuk, pilek, nyeri tenggorokan atau diare dan sesak nafas. 1 dari 6 orang yang terinfeksi akan mengalami gejala sakit yang berat hingga kesulitan bernafas. Sebagian besar yang mengalami keparahan atau meninggal adalah orang berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya seperti hipertensi, penyakit jantung atau diabetes.
Untuk mencegah penularan Covid-19 dihimbau kepada masyarakat untuk:
- Melakukan perilaku hidup sehat dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol (hand rub / hand sanitizer)
- Mengonsumsi makanan sehat agar lebih meningkatkan daya tahan tubuh.
- Meminimalkan kegiatan di keramaian yang kurang diperlukan.
- Selalu akses sumber informasi yang terpercaya, seperti dari WHO, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan atau institusi kesehatan terpercaya lainnya.
Yang terakhir kepada seluruh media dihimbau untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 dengan memberikan informasi yang tepat terkait Covid-19 dari sumber terpercaya tanpa menakut-nakuti dan menimbulkan kepanikan.
Leave a Reply