Oleh: Dian Kurniawati
Rapat kerja pengurus Kagama Orchids (KO) yang berisi agenda evaluasi kegiatan 2020 dan rencana kegiatan 2021 telah sukses dilaksanakan pada hari Sabtu (6/3/2021) di Joglo BOPKRI Kotabaru, diikuti oleh 17 pengurus. Sebenarnya raker tersebut sudah dijadwalkan setahun yang lalu, namun mundur dari jadwal semula karena adanya pandemi.
Meski pandemi namun KO tidak mau tinggal diam begitu saja. Banyak kegiatan tetap berhasil dilakukan baik secara online maupun offline / kegiatan fisik yang tentu saja pelaksanaannya menyesuaikan kondisi pandemi, seperti menggelar Forum Diskusi dua kali, bakti sosial eksternal maupun internal untuk warga KO sendiri, serta penyelesaian penanaman anggrek di Cemara Tujuh UGM.
Dalam raker tersebut dibahas banyak point rencana kerja untuk tahun 2021. Satu yang sudah terwujud di Bidang Budidaya adalah mengirimkan 3 anggota KO yaitu Beni Sulistiono, Adhiwira, dan Rikcy SN, didampingi langsung oleh ketua KO Yoppie Khan, untuk mengikuti pelatihan di DD Orchids Batu Malang pada tanggal 11-13 Maret. Tujuan pelatihan adalah untuk mewujudkan misi visi KO dalam konservasi anggrek spesies. Hasil pelatihan tersebut oleh Bidang Pendidikan dan Pelatihan akan dibuat materi pelatihan berupa video yang akan diunggah di Channel Youtube Kagama Orchids. Tujuan jangka panjang ke depan adalah membuat laboratorium anggrek sendiri dan green house di Yogyakarta.
Lalu rencana kerja dari Bidang Pengabdian Masyarakat adalah akan memberikan pelatihan dalam mini workshop ke pihak RS Panti Rapih pada tanggal 20 Maret 2021. Workshop akan dilaksanakan di area outdoor dengan prosedur kesehatan ketat, dan jumlah peserta dibatasi. Selain itu KO juga akan melakukan pendampingan ke komunitas penggerak konservasi anggrek Merapi, yang waktunya belum ditentukan.
Ketua KO, Yoppie Khan menyatakan banyak rencana kerja yang telah disusun dan tinggal menunggu dieksekusi. Semua itu tak lain adalah untuk mewujudkan mimpi besar KO yaitu melakukan konservasi untuk melestarikan anggrek-anggrek spesi Indonesia, menjadikan kampus UGM sebagai orchid sanctuary spesi asli Indonesia dan menjadikan KO sebagai rujukan pusat budidaya anggrek di Yogyakarta.
“Satu demi satu impian KO akan kita wujudkan. Namun memang harus pelan-pelan tidak bisa secara instan. Untuk merealisasikannya sangat dibutuhkan dukungan dari segenap anggota KO.” demikian ujar Yoppie.
Leave a Reply