Oleh: Humas Kagama Solo Raya
Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tahun 2023, komunitas Kagama Beksan Solo Raya (KBSR), komunitas “Republik Aeng-Aeng”, serta komunitas Gema STOVIA Nusantara, bekerja sama dengan pengelola Pasar Gede, Dinas Perdagangan Kota Surakarta, dan beberapa elemen mitra kerja serta pendukung, menyelenggarakan kegiatan menari bersama dan pemeriksaan kesehatan kulit / tulang di Pasar Gede Hardjonagoro, Surakarta, Senin (2/10). Sasaran utama pemeriksaan kesehatan yaitu ibu-ibu buruh gendong yang biasa mangkal di Pasar Gede.
Sejak pagi hari, di ruang kerja Lurah Pasar yang terletak di lantai 2 gedung administrasi pasar, para buruh gendong mulai antre memeriksakan aspek kesehatan kulit / tulang persendian kepada para dokter dari KSM DV RSUD dr Moewardi / FK UNS, PERDOSKI Cabang Surakarta, KSM Ortopaedi & Traumatologi RSUD dr. Moewardi, Program Studi Orthopaedi & Traumatologi FK UNS, dibantu petugas paramedis dari Puskesmas Purwodiningratan Surakarta. Satu-persatu mereka diperiksa oleh tenaga medis yang dengan penuh kesabaran mendengarkan keluhan para pasien. Pemeriksaan kesehatan berlangsung sampai tengah hari.
Untuk memaknai peringatan Hari Baktik, ibu-ibu dari Yayasan Putik Indonesia Berkarya (YPIB), serta mantan peserta Putri Remaja Indonesia mendonasikan 47 paket batik cap “Sogan Solo”, selendang lurik gendong, dan handuk kepada para buruh gendong selesai menjalani pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya, beberapa di antara mereka yang telah dilatih menari oleh kawan-kawan KBSR dengan koordinatornya Dian Kurniawati, sibuk berdandan dibantu oleh pamong SMK Marsudirini dan anggota KBSR, untuk persiapan tampil menari bersama. Sehabis didandani, mereka mendapatkan produk perawatan kesehatan kulit “Nitibumi” dari dr. Olivia, dan “Aloe-Ku”.
Saat tengah hari, persembahan budaya di pelataran pintu gerbang utama Pasar Gede diawali dengan pemberian baju batik untuk tukang becak yang biasa mangkal di sekitar lokasi tersebut. Selanjutnya setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, ketua panitia bersama, Mayor Haristanto, membuka acara dengan memperkenalkan maksud tujuan kegiatan.
Acara berlangsung sangat meriah, karena didukung oleh banyak komunitas. KBRS yang ikut berpartisipasi, mengajak ibu-ibu buruh gendong dan bakul mempersembahkan flashmob “Tari Gugur Gunung“. Penampil lainnya adalah pentas line dance Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) cabang Solo Raya, dan tari “Tor-tor” persembahan Persatuan Masyarakat Batak Solo Raya (PMBS).
Lalu ada juga peragaan busana serta tarian dari siswa siswi SMK Marsudirini Surakarta dalam balutan kain batik cap memakai pewarna alam “Galeri Batik Jawa“. Pendukung acara lainnya yaitu ibu-ibu IIDI yang melalui ketuanya, Ny. Reviono, menyampaikan gagasan sosialisasi “Save the Earth“, membagikan 100 tas batik karya UMKM. Hadir pula meramaikan acara, anggota komunitas alumni SMA Tiga Surakarta (SMAGA ’80).
Mayor Haristanto, menyebut penyelenggaraan acara bisa berlangsung dengan baik berkat dukungan banyak donatur, seperti komunitas Gema STOVIA Nusantara pimpinan Puspita Laksmintari, ” Batik Danar Hadi”, “Batik Fajar Indah”, “Ria Batik”, “Bhumi Mataram”, dsb. Ia mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung acara.
Senada dengan Mayor, dalam kata sambutannya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Ir. Heru Sunardi, MM, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia dan seluruh mitra pendukung kegiatan. “Mari kita bersama-sama turut serta membangkitkan sektor ekonomi kreatif batik di Solo, khususnya di Pasar Gede,” ujarnya.
Sementara itu koordinator KBSR, Dian Kurniawati, mengatakan memaknai Hari Batik Nasional 2023 bersama para buruh gendhong di Pasar Gede, adalah sebuah momentum yang mempererat kebersamaan sekaligus menguatkan jati diri bangsa melalui pesona busana batik. “Jujur KBSR bangga bisa ikut berpatisipasi dalam acara nguri-nguri budaya bangsa seperti ini,” tuturnya.