![000](https://i0.wp.com/kagama.id/wp-content/uploads/2024/12/000-12.jpg?resize=678%2C381&ssl=1)
Oleh: Humas Kagama Melukis
Dalam rangka ikut memeriahkan agenda Nitilaku dan merayakan Dies Natalis ke-75 UGM, KAGAMA Melukis membuat gebrakan dengan menggelar sekitar 100 lukisan di ruang Learning Centre, Gelanggang Inovasi & Kreativitas (GIK) UGM, 14-19 Desember 2024. Pameran didukung oleh 21 personil KAGAMA Melukis, yaitu Dr. Arie Sujito (Wakil Rektor Bidang Kerjasama UGM), Sunaryo Broto, Sriyadi Srinthil, Dje Sasono, Dian Nirmalasari, Rita Andriyani, Dhea Tuti, Eddy Arinto, Marie Ning Murdiyanti, Teguh Iman Santosa, Laretna T. Adishakti, S.M. Darmastuti, Widowati, Syuli Hotma, Susie Ith, Ernani Widodo, Ida Laksono , Dwita Hadi Rachmi, Tyas Utami, Sithowati Sandrarini, dan Kartika Aryani.
![](https://i0.wp.com/kagama.id/wp-content/uploads/2024/12/004-5.jpg?resize=678%2C407&ssl=1)
Kegiatan pameran berlangsung selama 6 hari, dari awal Nitilaku sampai puncak perayaan dies natalis. Di sela-sela menjaga karya yang dipamerkan, para personil KAGAMA Melukis mengadakan aktivitas melukis atau membuat sketsa on the spot.
Koordinator pameran, Dian Nirmalasari mengatakan komunitas KAGAMA Melukis didirikan sebagai wadah untuk menampung kawan-kawan KAGAMA yang suka melukis, baik sekedar sebagai hoby atau profesional. Ia bercerita, awalnya dulu teman-teman yang mempunyai passion sama di dunia lukis suka kumpul-kumpul untuk saling berbagi, mensupport, memotivasi, dan menginspirasi. Lama-lama kemudian mereka berpikir akan pentingnya sebuah komunitas untuk mewadahi kegiatan mereka, maka lahirlah KAGAMA Melukis.
![](https://i0.wp.com/kagama.id/wp-content/uploads/2024/12/003-8.jpg?resize=678%2C407&ssl=1)
Dian menambahkan, kini di usianya yang sudah menginjak setahun, komunitasnya mulai terlihat solid. Karya-karya yang dihasilkan juga semakin banyak. Maka ketika ada kesempatan tiba dengan adanya event Nitilaku, ia bersama kawan-kawan berinisiatif menggelar pameran.
“Ini adalah gelaran pameran perdana kami. Sebelumnya, kami selama ini hanya kumpul-kumpul sekedar melakukan aktivitas sketch on the spot. Semoga ini akan menjadi awal pijakan yang bagus untuk semakin lebih baik melangkah ke depan,” pungkasnya.
![](https://i0.wp.com/kagama.id/wp-content/uploads/2024/12/001-11.jpg?resize=678%2C382&ssl=1)
Senada dengan Dian, salah satu tokoh KAGAMA Melukis, Sriyadi Srinthil (Fak. Filsafat ’87) juga berharap gebrakan awal ini akan disusul dengan agenda yang jauh lebih besar. Hal itu disampaikannya saat acara tumpengan pada pembukaan pameran.
Srinthil menduga bahwa banyak kawan-kawan KAGAMA yang sebenarnya suka melukis, namun belum bergabung dengan KAGAMA Melukis. Mungkin karena memang belum tahu sudah ada komunitas yang mewadahinya, atau bisa jadi karena faktor lain.
![](https://i0.wp.com/kagama.id/wp-content/uploads/2024/12/002-10.jpg?resize=678%2C382&ssl=1)
“Mari-mari yang belum join harap segera bergabung. Saya pribadi sangat yakin jika anggotanya semakin banyak, maka potensi dari masing-masing anggota jika disatukan tentulah akan menjadi kekuatan maha dahsyat,” ucapnya mantab.
Salah satu tokoh KAGAMA Melukis lainnya, Sunaryo Broto menyampaikan kritik internal. Menurutnya, ada beberapa hal yang masih harus dipersiapkan untuk menjadi koreksi apabila mengadakan pameran berikutnya, semisal katalog. “Katalog sangat penting keberadaannya, yang mana pengunjung akan mendapatkan informasi detil tentang pelukis dan karyanya,” tuturnya.
![](https://i0.wp.com/kagama.id/wp-content/uploads/2024/12/009-1.jpg?resize=678%2C407&ssl=1)
Sementara itu anggota senior KAGAMA Melukis, Dje Sasono memberikan usulan yang sangat menarik. Ia mengemukakan wacana tentang kemungkinan untuk mengadakan festival melukis. “Kayaknya festival melukis akan lebih mengangkat kegiatannya bagi KAGAMA Melukis, daripada mengadakan lomba melukis yang barangkali sudah jamak,” jelasnya.