Kagama Luncurkan Gerakan “Monggo Mlampah Mawon” di Lumajang: Langkah Kecil untuk Pemulihan Ekonomi Huntap
Lumajang, KAGAMA.ID – Jalan sehat bukan sekadar olahraga murah dan mudah. Di Lumajang, Jawa Timur, kegiatan ini menjadi pemantik gerakan sosial-ekonomi yang lebih besar. Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) meluncurkan program “Monggo Mlampah Mawon”, sebuah ajakan sederhana untuk bergerak bersama, dimulai dari langkah kecil, sedanya, sebisanya, dan sekarang.
Gerakan ini lahir dari keprihatinan atas kondisi hunian tetap (huntap) bagi korban erupsi Gunung Semeru. Dari 1.800 rumah yang dibangun pemerintah, baru sekitar 600 yang ditempati. Banyak warga memilih kembali ke kawasan rawan bencana karena sumber penghidupan mereka—bertani dan menambang—masih berada di lokasi lama.
“Kami ingin membangun kesadaran bahwa huntap bukan sekadar tempat tinggal, tetapi bisa menjadi pusat ekonomi baru,” ujar Ari Murcono , MSi pengurus Kagama Lumajang dalam peluncuran program, Minggu..
Kagama menggandeng komunitas Urip Urup, alumni STPDN, Institut Teknologi dan Bisnis Widyagama, serta pemerintah desa dan Muspika Candipuro. Kolaborasi ini melahirkan program inkubasi bisnis UMKM Huntap, yang telah menelurkan Pasar Komunitas Keluarga Baru. Namun, pasar ini masih membutuhkan penguatan dan sinergi dengan program lain agar mampu menggerakkan ekonomi warga.
Peluncuran “Monggo Mlampah Mawon” diawali dengan jalan sehat yang diikuti ratusan peserta, mulai dari perangkat desa, dinas terkait, komunitas lokal, hingga masyarakat umum. Setelah itu, digelar jagong gayeng untuk memetakan potensi kawasan dan menyusun rencana tindak lanjut.
Langkah berikutnya mencakup pendampingan UMKM, diskusi kelompok terarah, pengembangan sport tourism di huntap, serta pembangunan pasar desa keluarga baru. Kagama berharap gerakan ini menjadi embrio kolaborasi multipihak untuk mengembangkan destinasi wisata, ekonomi kreatif, dan jejaring usaha.
“Ini bukan sekadar olahraga. Ini gerakan gotong royong untuk masa depan Lumajang,” tegas Ari Murcono , MSi.