KAFISPOLGAMA Gelar Pelatihan Ecoprint untuk Meningkatkan Keterampilan dan Kemandirian Ekonomi Kelompok Perempuan & Disabilitas

Oleh: Ade Siti Barokah

Wonogiri – Keluarga Alumni Fisipol Universitas Gadjah Mada (KAFISPOLGAMA) menyelenggarakan pelatihan ecoprint di Kismantoro, Wonogiri, Minggu (21/7). Pelatihan bertujuan untuk memberikan keterampilan baru yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga peserta melalui pembuatan produk ecoprint yang ramah lingkungan dan memiliki nilai jual tinggi.

Ecoprint sendiri adalah teknik mencetak kain menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, kulit kayu, dan buah-buahan sebagai pewarna, tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.

Pelatihan ecoprint diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi kelompok perempuan dan disabilitas di Kismantoro untuk memulai usaha baru yang kreatif dan ramah lingkungan. Peserta pelatihan yang terdiri dari 20 anggota kelompok perempuan dan disabilitas, mendapatkan pembelajaran intensif mengenai teknik ecoprint. Mereka belajar bagaimana memanfaatkan potensi lokal berupa bahan baku alami yang melimpah di Kismantoro untuk menghasilkan produk unik dan bernilai tinggi.

Ketua KAFISPOLGAMA, Setya Utama, mengungkapkan kebanggaannya terhadap kegiatan ini, “Kami senang bisa mendukung kegiatan pelatihan ini. Hasil produknya sudah terlihat bagus. Semoga berkelanjutan dan bisa menambah penghasilan keluarga,” katanya.

Kegiatan diakhiri dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Salah satu peserta, Imah Heri, menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya, “Saya senang sekali ikut pelatihan. Bisa mendapatkan ilmu gratis dan mendapat kain hasil karya sendiri.”

Peserta lainnya, Mira menambahkan, “Sebuah pengalaman dan ilmu yang mahal, dan belum tentu semua orang mendapatkannya secara gratis. Saya pribadi sangat berterima kasih kepada ibu-ibu guru yang telah mengajarkan dengan penuh kesabaran dan telaten. Semoga ilmu ini mendapat berkah dan bermanfaat untuk kedepannya.”

Sarifah Utami, pelatih kegiatan mengatakan bahwa peserta sangat antusias, bahkan sudah banyak permintaan untuk melatih di tempat lain, “Kemarin RW sebelah langsung bilang ingin dilatih juga. Masih banyak warga yang butuh ketrampilan untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” katanya.