Kolaborasi Tim Pelita Nusantara KKN PPM UGM dan KaKN dalam Pemberdayaan Perempuan Sepaku

Oleh: Humas Kagama Kaltim

Wastra Indonesia adalah kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara. Masing-masingnya memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dari simbol, warna, ukuran hingga material yang digunakan.

Sejak dua tahun terakhir Kagama Pengda Kaltim giat melakukan setangkaian kegiatan pengembangan produk wastra berbasis potensi lokal, salah satunya di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara.

Kolaborasi dibangun antara UGM – KAGAMA – KaKN (Kagama Kerja Nyata) dalam program kegiatan adik-adik mahasiswa KKN PPM UGM di Sepaku, Penajam Paser Utara, yang hampir setiap semester diselenggarakan.

Kali ini melalui program Pelita Nusantara KKN PPM UGM, digelar Workshop Pengembangan Potensi Lokal “Pemberdayaan Perempuan Sepaku dalam Pembuatan Batik IKN Nusantara” bertempat di Rumah Batik Nusantara di kawasan Ibukota Nusantara (IKN), Minggu (4/8). Workshop disambut secara antusias oleh masyarakat Sepaku, khususnya kaum perempuan. Perempuam menjadi pilihan terkait dengan misi pemberdayaan perempuan sebagai kekuatan ekonomi keluarga.

Pelatihan dibawakan oleh Ketua Kagama Pengda Kaltim yang juga merupakan Ketua Satgas Kagama Kerja Nyata, Fauzul Idhi, serta dua mahasiswa KKN PPM UGM, yaitu Neomesis Debora Praise Karinda (Fakultas Hukum) dan Lintang Ayu Kinantisuci (Sekolah Vokasi jurusan Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi.

Fauzul Idhi yang akrab disapa Didiek memberikan pelatihan manajemen dasar pengeolaan potensi produk wastra. Studi kasusnya adalah Rumah Batik Nusantara yang menjadi tempat diselenggarakan workshop ini.

Debora membawakan materi tentang pentingnya branding, packaging produk wastra dan turunannya. Diversifikasi produknya bisa menjadi beberapa macam, misal tas ransel, goodie bag, sandal, sepatu, topi, ikat pinggang, dll.

Sementara Lintang mengajak peserta membuka wawasan dan berani mengoptimalkan e-commerce dan digital marketing untuk mengangkat nilai ekonomi dari kegiatan usaha produksi wastra.

Perwakilan Rumah Batik Nusantara sekaligus mewakili pemerintah setempat, Intan Mestika menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa KKN PPM UGM yang mengangkat kembali usaha pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pendukung ketahanan ekonomi keluarga.