Sabtu (17/12/2022), bertempat di Rumah Alumni, Bulaksumur Blok D5, UGM bersama Kagama menggelar podcast “Pojok Kagama” edisi perdana, menghadirkan dua bintang tamu spesial yaitu Rektor UGM, Prof. Ova Emilia dan Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo. Bertindak sebagai host adalah Wabendum III PP Kagama, Friderica Kiki Widyasari.
Pada kesempatan istimewa tersebut, sekaligus dilakukan launching dan peresmian gazebo di belakang Rumah Alumni oleh Prof. Ova dan Ganjar, sebagai pusat kegitan Kagama Komunitas, khususnya yang berada di Yogyakarta.
Prof. Ova mengatakan di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, UGM sebagai institusi pendidikan harus menyiapkan agen-agen perubahan atau generasi muda yang adaptif terhadap perubahan. Dan juga memerlukan perubahan dalam cara kita menerapkan Tri Dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Seperti cara mendidik juga harus berubah. Kemudian, cara melakukan riset penelitian juga bukan hanya sekedar untuk publikasi dan bisa masuk sebagai jurnal saja, namun harus disertai inovasi-inovasi buat dihilirkan, sehingga memberi makna daya ungkit bagi bangsa.
“Untuk pengabdian tentunya harus berkontribusi langsung untuk masalah penting. Karena adanya perubahan yang luar biasa seperti perubahan iklim, kita masukkan ke dalam kurikulum dan kegiatan yang dilakukan,” ucap Rektor.
Prof. Ova melanjutkan, ada 3 domain yang difokuskan sehubungan dengan perubahan tersebut, yaitu ketahanan pangan, kesehatan, dan energi. UGM mencoba berpartisipasi kuat untuk hal itu.
Menurutnya, KKN masih dipertahankan sampai sekarang, karena merupakan sebuah program unggulan yang sungguh luar biasa. KKN menjadi ajang tempaan karakter buat adik-adik mahasiswa, serta sarana untuk mengembangkan empati dan rasa sosial yang tidak didapatkan di tempat lain.
Ke depan Prof. Ova ingin terjadi kolaborasi yang cantik dengan Kagama. Yang mana mahasiswa merupakan agen-agen perubahan, dan anggota Kagama adalah sebagai praktisi, maka diharapkan akan terjadi sinergi. Kagama mengetahui apa yang dibutuhkan, sementara mahasiswa KKN bisa memberikan sesuatu yang dibutuhkan.
“Sehingga diharapkan akan muncul inovasi-inovasi dan rekayasa sosial baru yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Prof. Ova
Saat ini sedang dibangun Gelanggang dan Inovasi Kreativitas (GIK), yang mana diharapkan bisa mengundang alumni untuk ikut terlibat. Misalnya, dari sisi UMKM yang akan berinteraksi langsung dengan mahasiswa untuk mengembangkan inovasi-inovasi ke depan.
“Saya kira itu akan mempercepat hilirisasi-hilirisasi dan produk-produk yang akan dimunculkan ke depan,” pungkas Rektor.
Sementara itu, Ganjar menjelaskan selama kepemimpinannya Kagama dirancang sebagai kegiatan ekstra kurikuler yang menyenangkan, tidak birokratis, dan informal. Kawan-kawan di komunitas mengembangkan sendiri-sendiri aktivitasnya. Ada yang menekuni lari, menulis, fotografi, yoga, anggrek, dll.
Setahun terakhir ini masing-masing komunitas punya program tersendiri yang sangat bermanfaat. Misalnya, Kagama Lari Untuk Berbagi (KLUB) konsisten menggalang donasi lewat lari, Kagama Fotografi menggelar semacam coaching clinic, Kagama Care sangat aktif dalam memberikan bantuan atas bencana yang terjadi di tanah air, dsb.
Menurut Ganjar, kegiatan Pengda, Pengcab, dan Kagama Komunitas sungguh luar biasa antusiasmenya karena sepenuhnya diserahkan kepada mereka pengelolaannya. PP Kagama hanya bertugas memfasilitasi.
“Saya bangga kawan-kawan Kagama punya antusiasme yang tinggi dalam urusan masalah sosial,” ujar Ganjar.
Ke depan Ganjar berharap Kagama Muda akan lebih banyak mengambil peran. Banyak pilihan untuk ikut terlibat dalam kegiatan Kagama. Yaitu bisa masuk dalam jajaran struktur kepengurusan, menunjukkan karya inovasi untuk diimplementasikan / menjadi sociopreneur, atau sekedar menyampaikan ide-ide yang bermanfaat.
Ganjar senang, dengan seringnya bencana yang terjadi di Indonesia, mengundang atensi banyak kawan-kawan Kagama untuk ikut terlibat dalam penanganannya. Lalu kepedulian mereka kepada lingkungan juga sangat membanggakan.
Menggarisbawahi ucapan Rektor tentang sinergi UGM – Kagama, Ganjar menyatakan anggota Kagama ada di setiap wilayah dan bekerja pada berbagai jenis lembaga. Sehingga ketika semisal UGM mengadakan kelas-kelas inspirasi yang bervariasi tentu akan dengan mudah mengundang alumni sebagai narasumber.
Sehingga konsep Merdeka Belajar yang diusung kampus akan bisa tersambung dengan Kagama. Kemudian KKN tematik yang kadang dimunculkan akan membuka peluang sinergi dengan Kagama.
“Sederhana saja, jejaring yang ada ini kita bisa manfaatkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk bangsa dan negara,” pungkas Ganjar.
*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel: