Oleh: Eko Eshape
Proyek tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Piyungan, Bantul merupakan proyek pengelolaan persampahan yang meliputi wilayah Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul. TPA Piyungan dibangun pada tahun 1994-1996 dan mulai beroperasi sejak tahun 1996. Pengelolaannya dilakukan oleh Pemda DIY dan mulai tahun 2000 dikelola oleh Sekretariat Bersama (Sekber) Kartamantul berdasarkan Keputusan Gubernur No. 18. Tahun 2000.
Dilandasi keprihatinan akan fenomena membuang sampah di sembarang tempat yang dilakukan oleh banyak orang, komunitas Kagama Ramai-ramai Mancal Pit (KaRMaPIT) menggandeng FisiPIT UGM menggelar acara Ngepit Bareng (NgeBar) dengan tujuan TPA Piyungan untuk belajar tentang masalah pengolahan sampah kota Yogyakarta, Minggu (27/11/2022). Acara NgeBar diikuti oleh 60 peserta dan menempuh perjalanan sekitar 30 km, di mana start berawal dari bunderan UGM.
Banyaknya peminat NgeBar ini membuat peserta harus disiplin untuk menerapkan aturan yang lebih ketat, demi menjaga suasana NgeBar yang lebih nyaman dinikmati dan tetap mengikuti protokol yang berlaku di lokasi TPA. Perlu diketahui, bahwa saat TPA beroperasi, harus dijaga agar tidak terjadi kemacetan jalan yang akan mengakibatkan tersendatnya truk sampah memasuki lokasi TPA, dan demikian juga sebaliknya saat truk akan keluar dari lokasi pembuangan sampah.
“KaRMaPIT akhir-akhir ini memang aktif berkolaborasi dengan beberapa komunitas Kagama. Seperti pada bulan Juni lalu, kita bersinergi dengan Kagama Beksan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Purworejo. Kali ini kita menggandeng komunitas FisiPit, untuk belajar bersama pengolahan sampah di TPA Piyungan buat menumbuhkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan seperti tidak membuang sampah di sembarang tempat, khususnya di kalangan para goweser,” ungkap Agus Hartono, ketua event NgeBar.
Agus menambahkan, saat pelaksanaan event KaRMaPIT Mardika dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI tahun ini, sempat dijelaskan tentang perlunya kepedulian kepada sampah plastik sekali pakai. Kali ini anggota KaRMaPIT belajar langsung tentang pengolahan sampah rumah tangga di tempat pemrosesan akhir.
Menurut Agus yang istimewa dari acara NgeBar kali ini yaitu diikuti juga oleh mahasiwa asing. Mereka adalah para mahasiswa UGM yang berasal dari Jepang, Myanmar, dan Timor Leste di bawah asuhan Presiden FisiPIT, Muhadi. Meski beberapa di antaranya memakai sepeda milik UGM dan belum memakai perlengkapan keselamatan bersepeda, tetapi semangat mereka sungguh luar biasa dan patut diacungi jempol.
“Ke depannya banyak agenda KaRMaPIT yang sudah disusun, termasuk akan menggelar event spesial memperingati ultah KaRMaPIT yang pertama pada bulan Maret 2023,” pungkas Agus.