Oleh: Yuniar Surindrasworo
Program Desa Inklusif Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) telah berlangsung 2 (dua) tahun di Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanagera. Berbagai pembinaan, pelatihan dan pendampingan telah berlangsung untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah yang status lahannya masih tumpang tindih antara lahan garapan transmigrasi dan kehutanan. Program tersebut mendapat dukungan dan pendampingan dari Kementrian Desa Tertinggal (Kemendes) sebagai bagian dari MoU Kerjasama Desa Inklusif Kemendes-KAGAMA di beberapa daerah di Indonesia, demikian penjelasan Joko Martono, Ketua Pengurus Daerah KAGAMA Kalimantan Timur.
Pada hari Sabtu (18/9/2021) datang berkunjung rombongan Pengurus Pusat KAGAMA dipimpin Anwar Sanusi, Ph.D., Wakil Ketua Umum II PP Kagama, bersama dengan Pengurus Daerah Kalimantan Timur serta beberapa Pengurus Cabang Kota/Kabupaten di Kaltim. Salah satu donatur dan inisiator budidaya tanaman buah anggur Fauzul Idhi mengajak rombongan untuk melihat langsung lokasi budidaya anggur yang saat ini hampir memasuki masa berbuah (produktif).
“Fasilitasnya dibangun empat bulan lalu oleh swadaya masyarakat desa dan mendapat pendampingan teknis pakar budidaya anggur dari KAGAMA Solo Raya, almarhum Mas Sigit Rahadi,” jelas pria yang lebih akrab disapa Didik Anggrat tersebut.
Anwar Sanusi mendapat kesempatan untuk menyerahkan tambahan dan menanam bibit anggur untuk kemudian akan dirawat oleh masyarakat. Dalam sambutannya, tokoh yang saat ini juga menjabat Sekretaris Jendral Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengungkapkan kegembiraannya atas keberhasilan KAGAMA Kaltim dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di desa inklusif ini.
Untuk mempercepat akselerasinya masyarakat diminta untuk segera membentuk kelompok Tenaga Kerja Mandiri yang akan difasilitasi oleh Kementrian. Anwar Sanusi juga menggarisbawahi kekagumannya pada potensi wisata alam yang dimiliki oleh Desa Karya Jaya dengan keberadaan Waduk Samboja yang bisa dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata di Kalimantan Timur. Sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa inklusif dapat dilakukan sinergi KAGAMA dan Pemerintah Daerah dari berbagai aspek, demikian pungkas Anwar Sanusi.
Leave a Reply