Temu Seru Kagama Singapura Berbatik Ria: Silaturahmi Sekaligus Menjaga Tradisi

Oleh: Re Reynilda

Bertempat di sebuah aula bangunan kondominium cantik milik keluarga alumnus Fisipol UGM bernama Noor Huda Ismail, Kagama Singapura berkumpul untuk menyambung ikatan persaudaraan yang diberi tajuk “Temu Seru”, Minggu (22/5/2022). Tanggal cantik yang menandai awal pertemuan, setelah sekian lama terkendala pandemi yang tanpa kompromi.

Kebetulan cuaca pun bersahabat, cerah dan menghadirkan matahari yang bersinar sumringah. Satu demi satu tamu hadir dengan senyum yang ceria, seceria dress code busana motif batik yang mereka kenakan dengan penuh warna dan penuh gaya. Tujuan kami memang menggelar ajang silaturahmi jauh dari ibu pertiwi tanpa meninggalkan tradisi.

Suguhan berupa nasi kuning dengan uborampenya, beragam jenis gorengan, dan jajanan pasar makin menambah selera. Kerinduan akan rasa khas Indonesia yang begitu akrab di lidah semua, terpuaskan sudah.

Temu Seru Kagama Singapura makin seru dengan kehadiran Ketua Umum PP KAGAMA, Ganjar Pranowo. Meski tengah menjalankan tugas, Ganjar berkenan hadir secara virtual untuk menyapa semua yang antusias menanti kehadirannya. Matur nuwun, Pak!

Setelah para hadirin melambaikan tangan pada Ganjar, lalu disusul suara renyah peserta gathering terdengar nyaring bergemuruh memecah hari. Stefannus Untung, sang peracik kopi, alumnus Sastra Jepang angkatan 1992 yang ramah itu lalu berbagi cerita dan ilmu, tentang bagaimana komposisi yang harus dipatuhi, demi mendapat rasa kopi yang sampai ke hati,

Lintas jurusan, lintas angkatan, tak membuat kami semua sungkan, bahkan merasa dekat seperti sudah kenal tahunan. Kehadiran Prof. Sri Sulihtyowati Soebagyo, yang sudah purnatugas dari Fakultas Farmasi UGM, semakin membuat rasa rindu pada almamater tercinta makin tak terbendung. Hadirnya Muhammad Yusfidli Adhyaksana, Atase Kejaksaaan pada Kedutaan Besar RI di Singapura juga membuat kami yakin, kelak Kagama Singapura akan mampu berkontribusi untuk UGM dan masyarakat Indonesia, terutama yang berdomisili di Singapura.

Setelah sama-sama pernah merasakan hembusan angin Bulak Sumur ketika itu, kini kami berkumpul di Singapura sebagai saudara. Guyub, rukun, kekancan saklawase, sesuai pesan Ketua Umum akan selalu kami ingat dan simpan dalam kepala.

Rencana demi rencana sudah tersusun dalam benak, dan semoga alam semesta membantu kami bergerak mewujudkan harapan kami. Berkontribusi pada almamater dan juga Indonesia tercinta, akan selalu menjadi cita-cita serta tujuan berkumpulnya para alumnus Universitas Gadjah Mada,  dari seantero Singapura.  

Pakai batik di hari Minggu, Kagama Singapura ciamik dan pasti seru!