Presiden Jokowi Canangkan Hutan Wanagama Nusantara, KAGAMA Kaltim Siap Membantu Pengelolaannya

Presiden RI, Joko Widodo secara resmi mencanangkan hutan Wanagama Nusantara untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Zona Rimba Kota B Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Jumat (13/9). Pencanangan hutan pendidikan dan riset yang akan dikelola oleh Universitas Gadjah Mada serta dibantu KAGAMA itu ditandai dengan penandatanganan piagam di kayu Sukai oleh Presiden Jokowi.

Beberapa tokoh penting yang hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Nampak hadir pula Rektor UGM, Prof. Ova Emilia didampingi oleh sejumlah pimpinan universitas dan fakultas di lingkungan UGM.

Foto: istimewa

Usai pencanangan hutan Wanagama Nusantara, Jokowi secara simbolis ikut menanam pohon dan melepaskan beberapa ekor burung, yang diikuti para menteri, rektor UGM, mahasiswa, mitra, dan masyarakat sekitar IKN.

Prof. Ova Emilia dalam kata sambutannya mengatakan, Wanagama Nusantara merupakan inisiatif dari UGM yang berfokus pada pengembangan hutan pendidikan dan penelitian lintas disiplin. Menurutnya, UGM berkomitmen memberi kontribusi dalam mewujudkan IKN sebagai Smart Forest City melalui konsep Wanagama Nusantara.

Prof. Ova berharap Wanagama Nusantara mendukung visi IKN sebagai kota hutan, yang merupakan salah satu prioritas Presiden Joko Widodo, sesuai dengan amanat Pasal 22 UU No. 3 Tahun 2022. Keberadaan Wanagama Nusantara tentunya sebagai bagian dari komitmen UGM dalam mendukung pembangunan IKN sebagai kota yang berkelanjutan.

“Kita berharap Wanagama Nusantara dapat menjadi window of the tropical world, dengan program utama meliputi pengembangan zonasi hutan pendidikan, pengembangan Institute for Future Life, restorasi, reforestasi, dan enrichment planting,” ucapnya.

Foto: istimewa

Rektor melanjutkan, sebagai hutan pendidikan dan penelitian, Wanagama Nusantara diharapkan terintegrasi dengan berbagai disiplin ilmu dan fakultas di UGM. Juga diharapkan dapat menjadi model restorasi hutan hujan tropis dalam mengatur hidrologi dan iklim mikro di IKN, serta konservasi jenis-jenis tanaman asli (native species) hutan hujan tropis dari kepunahan di masa mendatang.

“Selain itu, Wanagama Nusantara nantinya juga digunakan sebagai sarana pengembangan beberapa klaster ilmu yang mendukung ekosistem IKN,” pungkasnya.

Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otoritas IKN, Pungky Widia Rianto menambahkan, Wanagama Nusantara secara keseluruhan memiliki luas 621 hektar. Untuk tahap awal akan dikembangkan seluas 28 hektar dulu.

Dari keseluruhan luasan, disebutnya ke depannya akan dilakukan ekspansi dengan melakukan deforestasi berdasarkan zona-zona. Di antaranya zona hutan tropis, hutan energi, hutan untuk farmasi dan hutan untuk ecotourism.

“Jadi selain untuk peneliti dan mahasiswa, hutan ini nantinya juga bisa untuk belajar masyarakat umum dan adik-adik di semua jenjang pendidikan,” tuturnya.

Foto: istimewa

Sementara itu, Ketua KAGAMA Pengda Kaltim, Didiek Anggrat dalam kesempatan terpisah menyatakan, selama ini UGM sudah mengelola hutan pendidikan Wanagama seluas  622,25 hektar di daerah Gunungkidul yang merupakan habitat buat lebih dari 40 jenis fauna dan 1.000 flora. Seharusnya tidak ada kendala berarti ketika menduplikasinya di wilayah IKN.

Didiek hanya mengingatkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu di antaranya tanaman endemik atau lokal Kalimantan harus diberikan proporsi yang khusus di kawasan Wanagama Nusantara. Menurutnya selain tanaman endemik untuk industri, Kalimantan juga memiliki tanaman obat endemik yang sudah terbukti selama ini pemanfaatannya oleh Suku Dayak untuk pengobatan, dan terbukti manjur.

Didiek menegaskan komitmen KAGAMA Kaltim untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan Wanagama Nusantara. Ia bahkan mengajak KAGAMA di tingkat pusat dan seluruh daerah untuk jangan sampai ketinggalan mengambil peran dalam ikon baru UGM di IKN.

“Kami tidak berpikiran muluk-muluk, yang paling realistis adalah menggarap zona ecotourism dalam jangka waktu dekat. Dan saya optimis KAGAMA Kaltim berijkut jejaringnya memiliki potensi-potensi hebat dari anggotanya di berbagai bidang keahlian dalam mewujudkan zona ecotourism di Wanagama Nusantara,” pungkas Didiek.