Selasa 18 Februari 2020 ada acara pembekalan buat calon wisudawan S1 & Diploma periode II tahun akademik 2019/2020 di Grha Sabha Pramana. Tampil sebagai pembicara yang memberika pembekalan adalah AAGN Ari Dwipayana alumnus Fisipol UGM yang merupakan Koordinator Staf Khusus Presiden & juga sebagai Sekjen KAGAMA. Ia mengatakan bahwa satu-satunya organisasi alumni yang memakai kata keluarga cuma KAGAMA. Itu artinya di manapun para wisudawan berada adalah sebagai satu keluarga besar. Ia berpesan kepada para calon wisudawan untuk ikut aktif baik di Pengda atau Pengcab di mana mereka akan tinggal, atau bisa juga bergabung dengan komunitas berafiliasi KAGAMA yang sekarang sedang marak.
Ari menambahkan KAGAMA merupakan wadah bagi para alumni untuk berkumpul, berdiskusi, beraktivitas bersama sesuai minat masing-masing, dan membangun kebersamaan. Lewat KAGAMA para alumni juga didorong untuk berkontribusi bagi masyarakat dan negara. Intinya, KAGAMA harus bermanfaat kehadirannya bagi ruang lingkup yang paling kecil yaitu lingkungan sekitar, masyarakat, dan kalau bisa untuk negara.
Kepada para calon wisudwan, ia menceritakan kisah perjuangannya waktu kuliah di Fisipol UGM, seusai wisuda dan saat meniti karier. Sebelum dikenal sebagai penulis buku, semasa kuliah ia sudah biasa menulis secara rutin. Seringnya mengerjakan tugas menulis makalah atau esai ternyata tanpa sadar mengasah bakat menulisnya. Awalnya tulisannya yang dikirimkan kepada berbagai media massa lokal dan nasional kerap ditolak. Namun ia pantang menyerah, bahkan justru membuatnya lebih semangat untuk memperbaiki kemampuannya dalam hal menulis.
Ari menekankan bahwa ketekunan adalah hal yang utama. Sifat tekun harus dimiliki oleh para calon wisudawan karena usaha mereka mencari pekerjaan seusai wisuda juga belum tentu langsung membuahkan hasil seperti yang diinginkan. Jika gagal jangan takut untuk mencoba lagi.
Ari berharap para calon wisudawan memiliki kepedulian & empati yang mendorong mereka untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan. Karena jika hanya pintar & pretasi seperti tidak ada artinya kalau tidak memiliki spirit berbagi.
Ari menceritakan mendapat penugasan khusus sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi. Sebelumnya ia menjabat sebagai staf khusus bidang politik dan pemerintahan. Sekarang ini ia dibantu beberapa staf khusus milenial yang menurutnya memiliki segudang prestasi & bisa dijadikan teladan bagi generasi muda Indonesia, termasuk juga buat para calon wisudawan.
Di akhir pembekalan Ari berpesan apapun bisa kita hasilkan, karya apapun bisa diwujudkan, dan kita bisa meraih prestasi puncak asalkan kita mau berusaha semaksimal mungkin. Tidak mustahil dari sekian calon wisudawana nantinya akan ada yang menjadi staf khusus presiden, pungkasnya.
Sumber: Humas UGM